-
Buntut Saling Lapor, Rektor-Dosen UIN Suska Tersangka
56 menit lalu -
3 Berita Artis Terheboh: Penyebab Puput Novel Meninggal Diungkap, Baim Wong Beri Respons
50 menit lalu -
Pengakuan Dinar Candy Soal Kondisi Hubungan dengan Ko Apex
41 menit lalu -
TAM hadirkan New Fortuner 2.8 GR Sport 4x4 with TSS
50 menit lalu -
Shin Tae Yong Beber Harapannya soal Mees Hilgers dan Eliano Reijnders
46 menit lalu -
Ramai-Ramai Anggota DPRD Gadai SK ke Bank, Ini 5 Faktanya
39 menit lalu -
Awas, kampanye penipuan online di sektor pendidikan
27 menit lalu -
Indra L Bruggman Akhirnya Ungkap Kondisi Setelah Operasi di Korea
15 menit lalu
Saat Pimpinan Politik-Bisnis Bicara di Forum ECGL
Jakarta - Seiring dengan tantangan bisnis yang semakin kompleks dan kompetisi yang semakin tajam, para pemimpin yang berkemampuan 'biasa-biasa' saja tidak lagi dianggap cukup.
Dianggap tidak cukup mampu untuk meraih pendapatan dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dalam perusahaan mereka.
Masa depan perusahaan dan organisasi akan bergantung pada talenta manajemen yang memiliki kreativitas menghadapi perubahan yang cepat dan ketangguhan berpacu dalam lingkungan yang rentan mengalami krisis.
Selama lima belas tahun Executive Center for Global Learning (ECGL) telah menjadi pusat pembelajaran kelas dunia bagi para eksekutif yang ingin mendapatkan perspektif baru dalam strategi manajemen dan kepemimpinan.
Dalam rangka merayakan pencapaiannya di tahun ke-16, ECGL mengadakan The ECGL Leadership Forum sekaligus pertemuan alumni di ballroom Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dari perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta, duta besar dari negara-negara sahabat dan ketua lembaga-lembaga tinggi negara.
Ada tiga pembicara utama yang akan berbagi pemikiran tentang kepemimpinan berdasarkan pengalaman mereka.
Pembicara pertama adalah JusufKalla, Wakil Presiden Republik Indonesia. Tema pidatonya adalah Kebijaksanaan dalam Memimpin. "Kepemimpinan adalah tentang kebijaksanaan, keberanian dan memberikan contoh. Kualitas-kualitas ini diasah melalui pengalaman dan proses belajar terus menerus," ujarJusuf Kalla yang merupakan salah satu pendiri ECGL.
Pembicara kedua, Rini M. Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara.Beliau berbicara tentang Kepemimpinan dalam Badan Usaha Milik Negara. Sebagai menteri perempuan pertama yang menjadi Menteri BUMN, Rini harus bekerja keras membuktikan diri ketika merintis karir sebagai pemimpin karena masih sering menemui lelaki yang menganggap enteng rekan kerja perempuan.
Pembicara terakhir, Datuk Seri Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, yang akan berbicara tentang Kepemimpinan Politik.
Saat ini Anwar Ibrahim memegang tampuk pimpinan koalisi partai politik yang berkuasa di Malaysia, Pakatan Harapan atau Aliansi Harapan. Beliau diproyeksikan menjadi Perdana Menteri Malaysia kedelapan pada tahun 2020.
Dalam acara ini juga diadakan sesi Leadership Panel yang diusung ECGL bersama PwC dan melibatkan para pemimpin yang inspiratif. Para panelis terdiridari Nicke Widyawati, (Plt Dirut, Pertamina), Gilarsi Wahyu Setijono (Dirut, Pos Indonesia) danMuhammad Awaluddin (Dirut, Angkasa Pura II).
Lenita Tobing, Partner, Strategy &, part of the PwC Network menjadi moderator. Dalam acara Leadership Forum ini, PwC adalah mitra ECGL.
"Saatini Leadership Forum yang diusung ECGL adalah forum kepemimpinan pertama di Indonesia dan kami berencana mengadakannya setiap tahun," ujar Tanri Abeng.
Tantri juga mengungkapkan, ada kebutuhan darurat bagi para pemimpin untuk pengembangan kepemimpinan secara sistematis. "Pemimpin yang mampumengembangkan institusi yang efektif dan mengubah institusi menjadi pengembangan kepemimpinan yang berkelanjutan. Kesimpulannya, pemimpin yang mampu menghasilkan pemimpin baru," tegas dia.
Menghadirkan figur berpengaruh penting dengan latar belakang beragam merupakan bagian dari visi Tanri Abeng sebagai Ketua dan Pendiri ECGL. Program yang ditawarkan ECGL membaurkan konsep pembelajaran kelas dunia dan konsep manajemen kepada eksekutif dari kalangan muda yang bersemangat serta berambisi tinggi untuk menjadi pemimpin masa depan.
ECGL telah meluncurkan Advanced Leadership Program (ALP) sejak tahun 2012. Tanggal 4 Juli 2018 menjadi momen peluncuran ALP 2018. Program ini terdiridari 11 modul yang setiap modulnya dilaksanakan dalam 20 jam.
Setiap sesi akan diadakan di kelas ECGL yang terdapat di Jakarta dan Bali. Pengajar modul berasal dari fasilitator kelas dunia yang memiliki pengalaman akademis yang kuat dan beraneka latar belakang manajemen bisnis.
Kebanyakan dari para pengajar berasal dari mitra ECGL, yaitu Rotterdam School of Management, Erasmus University di Belanda.
Program Advanced Leadership 2018 yang ditawarkan ECGL akanmemberikan perspektif baru, konsep yang realistikdan metode akurat dalam kepempimpinan dan manajemen. Sehingga, peserta yang berpartisipasi memiliki kemampuan strategi manajemen, pengembangan organisasi dan transformasi bisnis untuk ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan yang berdayaguna.
Asal tahu saja, Executive Center for Global Learning (ECGL) didirikan oleh lima pemimpin politik dan bisnis yang berpengaruhdi Indonesia: TanriAbeng; Muh. JusufKalla; Aburizal Bakrie; Bambang Kesowo, dan Pontjo Sutowo.
Visi dankebijaksanaan mereka telahm enjadikan ECGL sebagai salah satu pusat pembelajaran yang paling didambakan dan diakui di seluruh Asia. Para alumni ECGL memegang posisi kepemimpinan di banyak bidang bisnis terkemuka, pemerintah, organisasi sektor publik dan sosial. [jin]