Top 20 Berita Trending

JPNN.com, BANDUNG - Pilkada Kabupaten Bandung pada Desember mendatang dikabarkan akan diikuti calon dari kalangan artis.Read More...

Warta Ekonomi.co.id, JakartaPersaudaraan Alumni 212 bersama Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) menggelar apel siaga yang diikuti ribuan massa, baik di Jakarta maupun Medan, Sumatera Utara pada Minggu, 5 Juli 2020. Dalam apel ini, tuntutannya yakni menolak dan membatalkan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).Di Jakarta, apel yang diikuti sebanyak 5.000 orang gabungan dari organisasi Islam digelar di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun, aksi tidak digelar di Jakarta saja tapi juga di berbagai daerah seperti Medan, Sumatera Utara.Beberapa peserta yang hadir dari Mujahid Pembela Islam, Laskar Pembela Islam, Front Pembela Islam baik dari Jakarta maupun luar Jakarta seperti Tangerang, Banten, Cikarang dan lainnya. Aksi apel siaga anti komunis ini pun dikawal oleh aparat Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan serta TNI.Baca Juga: Mengancam, PA 212 Minta DPR Tak Pancing Reaksi Umat Islam Ya!Dalam aksi tersebut, petugas memantau protok

JPNN.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menilai Pemerintah belum cukup turun tangan pada penyelamatan kehidupan petani di masa pandemi covid-19 yang hingga saat ini masih berlangsung. Dua bulan berturut-turut, Mei - Juni 2020 petani mengalami defisit yang ditunjukkan dari NTP (Nilai Tukar Petani) masib di bawah 100.Read More...

Warta Ekonomi.co.id, JakartaMenteri Agama (Menag) Fachrul Razi enggan memberikan komentar terkait ancaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan me-reshuffle Kabinet Indonesia Maju.Fachrul berdali pihaknya tak pernah mendengar hal tersebut. "Waduh saya nggak pernah dengar. Itu kan urusan presiden, jangan tanya ke kita lah ya," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).Diketahui sebelumnya, Kepala Negara mengungkapkan kekecewaannya terhadap jajaran Kabinet Indonesia Maju, lantaran kinerja sejumlah pembantunya yang dianggap biasa-biasa saja di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.Baca Juga: Menteri Fachrul Mau Buka Rumah Ibadah, Orang-Orang Boleh Sholat Berjamaah LagiBaca Juga: Dukung Reshuffle, PDIP: Buat Apa Ada Menteri....Padahal, kata Jokowi, pemerintah kekinian sedang menghadapi banyak persoalan, terutama wabah covid-19 yang menghantam sektor kesehatan maupun perekonomian. Bahkan, dalam pidatonya di hadapan anggota kabinet, Jokowi mengancam merombak kab

JPNN.com, JAKARTA - Komisi II DPR secara tegas mendesak Presiden Jokowi segera menerbitkan Perpres tentang Gaji dan Tunjangan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).Read More...

JPNN.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Ami menyebut partai yang dipimpinnya sangat dekat dengan Partai Demokrat.Read More...

Warta Ekonomi.co.id, JakartaPolitisi PDIP, Darmadi Durianto mengaku partainya mendukung penuh rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan evaluasi kinerja jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.Menurutnya, evaluasi terhadap kinerja menteri yang lambat dalam menanggulangi dampak virus corona atau Covid-19 sudah tepat.Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Kemarahan Jokowi Tak BiasaBaca Juga: Prediksi Pengamat: 2 Posisi Pembantu Jokowi Ini Digoyang"Saat ini kita sedang menghadapi kondisi luar biasa dari pandemik Covid-19. Menteri-menteri harus lebih dipecut agar benar-benar kerja untuk rakyat," katanya kepada wartawan, Senin (6/7/2020).Lanjutnya, ia menilai kemarahan Presiden Jokowi menunjukkan arah kebijakan presiden tidak dijalankan oleh para pembantunya.Ia pun menyoroti bidang kesehatan dan ekonomi yang dinilai tidak menunjukkan performa baik. "Menteri di sektor ekonomi dan kesehatan memang perlu dievaluasi. Dua sektor ini yang paling memble," jelasnya.Bukan tanpa sebab, evaluasi di

Warta Ekonomi.co.id, JakartaSekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai bahwa Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak memahami ideologi maupun sejarah.Hal tersebut dikatakan terkait klaim Hasto yang menyebut partainya berkomitmen menjaga Indonesia sebagai negara Pancasila."Hasto gak ngerti ideologi dan ahistoris," katanya kepada wartawan, Senin (6/7/2020).Baca Juga: Heran FPI Cs Mendadak Pancasila, PDIP: Nanti Diketawain KodokBaca Juga: Beberkan Alasan, Sekretaris Umum FPI Desak MK Batalkan 'UU Covid-19'Lanjuntya, ia menjelaskan bahwa Pancasila mengandung lima sila yang telah disepakati 22 Juni 1945, ditetapkan 18 Agustus 1945, lalu dikukuhkan kembali pada 5 Juli 1959."Sedangkan dia, Pancasila 1 Juni yang baru merupakan intelectual exercise, lalu Pancasila mau diperas-peras jadi trisila dan ekasila. Itu adalah perbuatan makar terhadap Pancasila," ujarnya.Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa Tuhan beranu difitnah dan diselewengkan oleh orang

Warta Ekonomi.co.id, JakartaMenteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendapat tugas langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai leading sector untuk memperkuat food estate, sebagai cadangan pangan nasional."Presiden memberi tanggung jawab kepada Kemenhan sebagai leading sector untuk memperkuat food estate di Tanah Air. Terkait rencana ini, Insya Allah pada hari Kamis, Menhan dan Presiden akan meninjau lokasi di Kalimantan Tengah," ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak di Jakarta, Selasa (7/7/2020).Baca Juga: Rayuan Maut Fadli Zon ke Prabowo Buat Dirikan GerindraBaca Juga: Ada Nama Adik Prabowo di Eksportir Lobster, Demokrat: Kelas BeratDiketahui sebelumnya, Kepala Negara memutuskan Kalteng sebagai kawasan food estate Ia juga memerintahkan para menteri menggarap food estate secara bersama-sama. Yakni, Menhan Prabowo Subianto, ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir."

Warta Ekonomi.co.id, JakartaRumor Presiden Joko Widodo bakal melakukan reshuffle para menterinya semakin ramai dibicarakan. Bahkan sejumlah politisi ikut memperbincangkan siapa-siapa saja kemungkinan calon yang cocok untuk dijadikan "pembantu" Jokowi.Politisi Partai Hanura, Inas Nasrullah bahkan berpendapat, Partai Amanat Nasional (PAN) tidak perlu terlalu percaya diri mengusulkan putra Amien Rais, yakni Ahmad Mumtaz Rais untuk masuk sebagai menteri era Pemerintahan Presiden Jokowi."Kalau ada yang menyodorkan Mumtaz Rais, dia mau atau tidak, punya malu atau tidak. Kalau misalnya Mumtaz Rais mau dan menerima, dulu memerangi Pak Jokowi pada Pilpres, kok sekarang mau menerima. Jangan seperti itu," kata Inas dikutip dari tvOne pada Selasa (7/7/2020).Baca Juga: Hah! Beneran Tim Ekonomi Jokowi Cuma Hasilkan Skandal Keuangan?Menurut dia, Presiden Jokowi marah-marah kepada jajaran menteri hingga ingin mereshuffle itu bisa saja sebagai pemacu bagi para pembantu Presiden Jokowi untuk bekerja se

Warta Ekonomi.co.id, JakartaPolitikus PDIP Budiman Sudjatmiko buka suara terkait pernyataan Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin yang menyebut partainya menebarkan ajaran komunis.Menurutnya, bangsa Indonesia sebaiknya tidak terpengaruh oleh kebencian yang disebarkan kelompok tersebut.Ia juga turut menautkan kabar berisi klaim komunis Novel terhadap PDIP yang mengusulkan Rumah Sakit tanpa kelas.Baca Juga: Orang 212 Gak Rela Ahok Jadi Menteri, Sampai Keluarkan Kata-KataBaca Juga: Para Tokoh Neduh, Anak-anak Kepanasan, Aksi PA 212 dalam Sorotan"Jika negara kalah oleh kebodohan & seluruh bangsa surut di hadapan kebencian mereka, hilangkan saja lambang keberanian pada warna merah bendera kita," katanya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Selasa (7/7/2020).Lanjutnya, ia berharap bangsa Indonesia tidak dikalahkan oleh segelintir orang dengan pemikiran yang tidak benar."Andai, andai bangsa ini harus kalah (naudzubillahi mindzalik), mbok musuh kita itu yang super cerdas gitu lho. Andai harus

Penulis : Raden Suhur || Editor : DoraINFOJAMBI.COM Chating WhatsApp antara seorang pimpinan perguruan tinggi di Kabupaten Batang Hari, Z, viral.Percakapan Z dengan seorang warga itu dinilai menyudutkan pimpinan daerah Batang Hari.Z dianggap menyebarkan kebencian pada pimpinan daerah.Z menyebutkan bahwa pimpinan daerah Batang Hari cuma menipu dalam hal beasiswa untuk mahasiswa.Menurut Z, dalam kurun lima tahun terakhir tidak ada beasiswa yang diberikan Pemkab Batang Hari untuk perguruan tinggi yang dipimpinnya.Terkait chating viral ini, sejumlah wartawan menemui Z, Selasa (7/7/2020) siang. Tapi sayang, Z tidak bisa dijumpai.Wartawan yang lama menunggu di luar ruangannya kecewa. Pasalnya Z dan beberapa rekannya malah pergi meninggalkan kampus.Sebelum menemui Z, para wartawan sudah menemui petugas keamanan kampus. "Maaf Bang, Bapak buru-buru, mau makan siang sama tamu dari Jambi," katanya.Sikap Z itu dinilai sejumlah wartawan suatu pelecehan."Ini pelecehan. Seharusnya beliau temui dulu.

Warta Ekonomi.co.id, JakartaPolitisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dengan tegas membantah pendapat Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah yang menyebut kepunahan lobster adalah fiksi semata.Menurut dia, kepunahan lobster bisa terjadi jika diekspor sejak dari benihnya."Hmm Bang Fahri logikanya bukan begitu bang, minyak itu energi yang masanya ada dan terus menuju pergantian sumber energi. Minyak habis, muncul energi baru. Lobster habis? Ya punah bang. Lagipula, kenapa ekspor benih? Kenapa tidak budidaya dan ekspor setelah besar?" tulisnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Selasa (7/7/2020).Baca Juga: Ekspor Benih Lobster Diizinkan, Orang Demokrat: Anies yang UntungBaca Juga: Fahri Hamzah Dukung Kebijakan Ekspor Benih Lobster, Katanya...Sebelumnya, Fahri Hamzah dengan terbuka menyetujui langkah Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) yang mengekspor benih lobster.Bahkan, Fahsi menyebut lobster adalah bisnis yang berpihak pada nelayan miskin. "Lobster itu produksi (netas) ruti

Warta Ekonomi.co.id, JakartaBudayawan Nahdlatul Ulama (NU), Ngatawi Al-Zastrouw, menyatakan bahwa polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang berbuntut pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai bentuk rendahnya pendidikan politik, solidaritas, dan etika antarpartai politik di Parlemen.Bahkan, Ngatawi melihat yang tampak justru politicking atau suka mempolitisasi demi kepentingan sendiri. Ngatawi mengaku heran, di balik polemik pembakaran bendera kemudian hilangnya solidaritas antarpartai sehingga yang tampak adalah politik transaksional.Baca Juga: Tegaskan Pemerintah Tolak RUU HIP, Mahfud MD: Kok Masih Demo?"Jangankan memberikan pembelaan terhadap sesama partai yang simbolnya dinista oleh demonstran, bahkan sekadar ucapan simpati dan bela rasa tidak muncul dari partai-partai lain," kata Ngatawi, Senin (6/7/2020).Ngatawi menuturkan, intitusionalisasi parpol saat ini sebenarnya sedang dipengaruhi oleh berbagai pihak yang ingin m

JPNN.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima kedatangan rombongan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/7) petang.Read More...

Warta Ekonomi.co.id, JakartaBeredarnya video Presiden Joko Widodo yang tengah 'memarahi' anak buahnya beberapa waktu lalu memunculkan isu reshuffle kabinet di tengah masyarakat. Nama kandidat dari partai politik pun mencuat, salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN).Direktur Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo menilai kecil kemungkinan PAN gabung dalam kabinet Presiden Jokowi jika ada reshuffle nantinya. Namun, jika dibandingkan dengan dua parpol di luar pemerintah yakni Demokrat dan PKS, PAN dinilai memiliki peluang lebih besar untuk masuk kabinet.Baca Juga: Jokowi: Saya Paham, Saya Paham..."Menurut saya kecil peluangnya. Tapi di antara 3 partai yang berada di luar pemerintahan, posisi PAN yang lebih berpeluang masuk," ujar Karyono dikutip dari SINDOnews, Minggu (5/7/2020).Karyono pun menjelaskan alasan PAN berpeluang besar masuk kabinet dibanding PKS dan Demokrat karena sosok Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang cukup dekat dengan pemeritah."Karena relasi politik PAN di bawah

Warta Ekonomi.co.id, JakartaBeredarnya video Presiden Joko Widodo yang tengah 'memarahi' anak buahnya beberapa waktu lalu memunculkan isu reshuffle kabinetdi tengah masyarakat. Nama kandidat dari partai politik pun mencuat, salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN).Direktur Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo menilai kecil kemungkinan PAN gabung dalam kabinet Presiden Jokowi jika ada reshuffle nantinya. Namun, jika dibandingkan dengan dua parpol di luar pemerintah yakni Demokrat dan PKS, PAN dinilai memiliki peluang lebih besar untuk masuk kabinet."Menurut saya kecil peluangnya. Tapi di antara 3 partai yang berada di luar pemerintahan, posisi PAN yang lebih berpeluang masuk," ujar Karyono, Minggu (5/7/2020).Baca Juga: Berhenti Berharap, PAN Tak Akan Masuk Kabinet Jokowi!Karyono pun menjelaskan alasan PAN berpeluang besar masuk kabinet dibanding PKS dan Demokrat karena sosok Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang cukup dekat dengan pemeritah. "Karena relasi politik PAN di bawah ko

Warta Ekonomi.co.id, JakartaLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memberikan tujuh rekomendari kepada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/7), rekomendasi tersebut berdasarkan hasil survei terbaru yang merespon kekhawatiran publik terhadap kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.Bahkan, hasil survei meminta pemerintah untuk berhati-hati dengan krisis sosial dan berujung pada krisis politik.Baca Juga: Diperintah Langsung Jokowi, Prabowo Siap-Siap Terbang ke...Baca Juga: PDIP: Darurat! Pak Jokowi Harus Cepat!"Hati-hati lahirnya krisis sosial, dan berujung pada krisis politik. Dengan persepsi publik terhadap ekonomi yang berada di zona merah, maka saat ini publik seperti rumput kering yang mudah dibakar. Diawali dengan krisis kesehatan, ditambah krisis ekonomi, maka bisa berubah menjadi krisis sosial dan krisis politik," demikian rekomendasi LSI Denny JA.Selain itu, pemerintah juga diminta untuk berhati-hati untuk mengeluarkan kebijakan

Warta Ekonomi.co.id, JakartaKetua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengaku lebih khawatir jika keutuhan ideologi Pancasila yang diuji lewat Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), ketimbang ancaman virus corona atau Covid-19.Ia mengatakan pihaknya tengah berupaya agar jamaah yang hadir untuk tetap mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penularan virus Corona.Ia juga meyakini peserta yang hadir dilindungi dan terhindar dari virus corona baru alias Covid-19 oleh Allah. "Insya Allah, Allah lindungi kita semua, kita senantiasa berdoa kepada Allah," ujarnya saat mengikuti 'Apel Siaga Ganyang Komunis' bersama Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020).Baca Juga: PA 212 Apel Siaga Ganyang Komunis, Sudah Siap Tempur?Baca Juga: Bernada Mengancam, PA 212 Minta DPR Tak Pancing Reaksi Umat IslamLanjutnya, ia mengatakan ketimbang Corona, ada pihak yang mencoba memecah-belah bangsa dengan m