JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,9% dalam RAPBN 2023. Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Muhidin Mohamad Said menyampaikan sejumlah kisaran indikator ekonomi makro dalam RAPBN Tahun Anggaran 2023."Banggar DPR RI menyepakati beberapa poin asumsi makro, yang pertama pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3-5,9%, laju inflasi di 2,0-4,0%, nilai tukar Rupiah Rp14.300-Rp14.800 per dolar AS, tingkat bunga SUN-10 tahun di kisaran 7,34-9,16%, harga minyak mentah Indonesia di USD90-110 per barel, lifting minyak bumi 660-680 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.050-1.150 ribu barel setara minyak per hari," ujar Muhidin, Kamis (30/6/2022).BACA JUGA:Pekerja Migran Berkontribusi Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi RIDia menyebutkan, KEM PPKF tahun 2023 disusun di tengah pemulihan ekonomi yang semakin menguat. Namun demikian, perekonomian global masih dibayangi risiko ketidakpastian."Ketidakpastian perekonomian global antara lain dipicu konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang berdampak pa