-
Pamer Pose Mennggoda, Vanessa Angel: Cash Aja Enggak Usah Transfer
14 jam lalu -
Keji, Setiap Gadis Menstruasi Diusir oleh Keluarga
21 jam lalu -
Grab gaet Good Doctor untuk sediakan GrabHealth
21 jam lalu -
Kaesang Pangarep Disebut Ustaz Saat Pakai Peci Hitam dan Kemeja Putih
23 jam lalu -
Shaw Ledek Lukaku yang Gagal Bawa Inter ke 16 Besar Liga Champions 2019-2020
13 jam lalu -
Hasil Referendum: 98% Penduduk Bougainville Ingin Merdeka dari Papua Nugini
9 jam lalu -
RB Salzburg Imbangi Liverpool di Babak Pertama
22 jam lalu -
Cedera bagian Wajah Witsel Absen Hingga Akhir 2019
22 jam lalu -
Duta Besar Prancis Kunjungi Pabrik Aqua di Ciherang
22 jam lalu -
Angel Lelga Sedih
20 jam lalu -
Solusi AlphaBITS Next Generation dari Telkomsigma raih IIA 2019
21 jam lalu -
Ahok Jadi Komut dan Sumber Kekacauan Terbanyak di Pertamina
21 jam lalu
RI 'Jualan' Blok Migas ke Investor Asing

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan melakukan promosi investasi (roadshow) untuk menawarkan kepada investor asing sejumlah blok migas.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyatakan, upaya tersebut dilakukan agar nantinya lelang wilayah kerja migas bisa langsung mendapatkan kontraktor.
"Kita menawarkan ke banyak (kontraktor), kita tawarkan mereka banyak (wilayah kerja), nanti kalau tertarik, baru kita lelang. Kalau tidak ada yang tertarik kita lelang percuma kan, buang waktu dan tenaga," katanya seperti dilansir Antaranews, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Baca Juga: Wamen Arcandra: Penandatanganan WK Selat Panjang Selesai Pekan Ini
Dalam gelaran roadshow terakhir, pemerintah menawarkan tujuh wilayah kerja migas. Namun Djoko enggan merinci wilayah kerja mana saja yang dimaksud.
"Ada tujuh yang ditawarkan, kita lihat atensi untuk itu yang mana, baru kita lelang," imbuhnya.
Dia menambahkan, ada dua atau tiga dari tujuh wilayah kerja migas yang tampaknya cukup menarik minat para kontraktor migas.
Baca Juga: Lelang WK Migas Tahap III Dibuka, Berminat?
Menurut Djoko, upaya menjemput bola itu ditanggapi positif oleh para badan usaha. Pasalnya, dalam roadshow, pemerintah menyajikan informasi mengenai wilayah kerja hingga membuka ruang diskusi.
Namun, diakuinya keputusan untuk menanamkan modal di sektor migas membutuhkan waktu dan komitmen. Terlebih jika badan usaha tersebut memerlukan persetujuan kantor pusat untuk kegiatan investasi.
"Beberapa perusahaan butuh waktu untuk mempelajari. Makanya sebelum kita lelang, kita proaktif roadshow, kita lihat (respons) bagaimana," ujarnya.