-
Hasil Liga Futsal Profesional 2022-2023: Sempat Tertinggal, Bintang Timur Surabaya Comeback Sikat Kancil WHW 4-3!
53 menit lalu -
Ada Aturan Baru di Cabor Sepakbola SEA Games 2023, Indra Sjafri Harus Putar Otak Siapkan Timnas Indonesia U-23
50 menit lalu -
Menko Airlangga: KEK Kura-Kura Bali Serap Investasi Rp 104,4 Triliun & 100 Ribu Tenaga Kerja
50 menit lalu -
2 Dekade Absen, Ford Kembali ke F1 Bersama Red Bull
47 menit lalu -
Teruntuk Para Pemuda, Ada Pesan Penting Nih Dari Puspolkam Ihwal Bonus Demografi 2030
58 menit lalu -
Konser Dewa 19, Ahmad Dhani Cs Ucapkan Terima Kasih untuk Iriana Jokowi dan Prabowo
46 menit lalu -
Paulo Victor Digadang-gadang Pulih Saat Persebaya Hadapi PSIS
52 menit lalu -
Ingat! Penjual Beras Bulog di Atas Harga Rp9.400/Kg Bakal Kena Sanksi
47 menit lalu -
Hadiri Konser Dewa 19, Prabowo Larut dalam Lagu Roman Picisan
49 menit lalu -
Harga Minyak Dunia Diprediksi Turun, Apa Pemicunya?
40 menit lalu -
Rodri: Man City Tak Perlu Pikirkan Performa Klub Lain
57 menit lalu -
Moeldoko: Festival Cap Go Meh Singkawang Harus menjadi Perhatian Dunia Internasional
31 menit lalu
Wow, Harbolnas di AS Tembus Penjualan Hingga Rp 140 Triliun

WASHINGTON -- Adobe Analytics mencatat rekor total belanja online selama hari belanja nasional Black Friday di Amerika Serikat (AS) pada 25 November 2022. Black Friday adalah hari Jumat setelah peringatan Thanksgiving yang kebanyakan digunakan sebagai hari untuk berbelanja penjualan Natal.
Selain memang untuk perayaan tiap tahun, Black Friday kali ini dinilai membantu mengatasi tekanan inflasi tinggi. Konsumen mendapatkan diskon besar untuk segala hal mulai dari smartphone hingga mainan.
"Pengeluaran online naik 2,3 persen pada Black Friday," kata Adobe Analytics pada Sabtu (26/11/2022) waktu setempat mencatat.
Black Friday memecahkan 9 miliar dolar dalam penjualan untuk pertama kalinya. Sedangkan rekor lain ditempati dengan penjualan online sebesar 9,12 miliar dolar atau setara Rp 143 triliun (kurs Rp 15.600).
Adobe tidak merinci volume dalam laporannya. Tidak diketahui angka-angka itu disebabkan oleh barang-barang yang lebih mahal tahun ini karena inflasi, atau bukan. Namun, Adobe mengatakan penjualan elektronik menjadi kontributor utama bagi orang-orang yang mencari diskon pada Black Friday.
Dari situ juga terlihat karena penjualan online melonjak 221 persen dari rata-rata hari di Oktober. Selain elektronik, mainan menjadi kategori populer lainnya bagi pembeli, naik 285 persen, seperti peralatan olahraga, naik 218 persen.
Kebiasaan belanja masyarakat kini berubah secara masif karena munculnya e-commerce. Belanja online tak hanya memperpanjang hari dan jam untuk orang berbelanja, bahkan fitur 'Beli Sekarang Bayar Nanti' menjadi minat besar para konsumen.
Hal ini tentunya juga mempengaruhi cara orang berbelanja. Perangkat seluler memainkan peran yang semakin besar dalam hal itu. Sebuah rekor 48 persen dari semua penjualan e-commerce pada Black Friday dibuat di smartphone (dibandingkan 44 persen pada tahun 2021).
Berita Terkait
- Apa Itu Black Friday? Ini Sejarah Hari Belanja Tersibuk di AS
- Biar Makin Laris, Begini Langkah Dasar Promosi Produk diMarketplace
- Tren Belanja Melalui Medsos Semakin Populer Selama Pandemi
- Ukraina Tuding Rusia Hambat Ekspor Biji-bijian dari Laut Hitam
- Vaksinasi Booster Diminta Terus Dipercepat