-
Biodata dan Agama Chiharu Shida, Ganda Putri Jepang Peraih Gelar Juara All England 2022
39 menit lalu -
Real Madrid dan Liverpool Kepincut Aurelien Tchouameni, AS Monaco Tak Mau Lepas dengan Harga Murah
35 menit lalu -
Gelombang Panas di Asia Selatan Jadi gambaran Tentang Masa Depan
51 menit lalu -
Cuan Sudah Menunggumu, Simak Hoki 3 Zodiak Pilihan Ini
41 menit lalu -
UAS Ditolak Masuk Singapura, BNPT: Kita Tak Bisa Intervensi
41 menit lalu -
2 Konsultan Pajak PT GMP Didakwa Suap Pejabat Pajak Rp15 Miliar
20 menit lalu -
NasDem Incar Tokoh Militer, Anies Baswedan Bisa Gagal Nyapres
21 menit lalu -
Kebakaran Rumah Tinggal di Grogol Utara Jaksel Diduga Akibat Korsleting Listrik
15 menit lalu
Wilayah Pro Rusia di Ukraina Timur Blokir Facebook dan Instagram

DONETSK - Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang didukung Rusia dan Republik Rakyat Luhansk (LNR) di Ukraina timur telah memblokir akses ke Facebook dan Instagram. Langkah tersebut dilakukan sejalan dengan kebijakan Rusia terhadap jejaring sosial yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Rusia mengakui dua wilayah separatis itu sebagai wilayah merdeka pada 21 Februari. Tiga hari kemudian, Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina dalam tindakan yang disebut operasi militer khusus yang sebagian ditujukan untuk melindungi penutur bahasa Rusia.
"Akses ke sumber informasi perusahaan Amerika Meta yang memungkinkan seruan kekerasan terhadap pengguna berbahasa Rusia di jejaring sosialnya telah diblokir," kata kementerian komunikasi DNR dalam sebuah pernyataan. Sampai saat ini, Meta belum menanggapi hal tersebut.
Pada Maret lalu, Rusia telah memblokir Facebook dan Instagram setelah pengadilan memutuskan Meta bersalah atas aktivitas ekstremis. Untuk Facebook, Rusia melakukan pemblokiran karena Facebook telah membatasi akses bagi media Rusia.
Regulator komunikasi negara Rusia memblokir akses ke Instagram pada Maret setelah Meta mengatakan akan mengizinkan pengguna media sosial di Ukraina untuk mengirim pesan seperti "Matilah penjajah Rusia." Meta mengatakan perubahan sementara dalam kebijakan ujaran kebencian hanya berlaku di Ukraina.
Rusia telah menjalin hubungan dekat dengan Donetsk dan Luhansk yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas sejak mendukung pemberontakan pro Rusia pada tahun 2014 setelah pencaplokan Krimea dari Ukraina. Kedua wilayah itu menerima dukungan keuangan dari Rusia, menggunakan rubel Rusia sebagai mata uang mereka dan mengajarkan kurikulum Rusia di sekolah mereka.
Berita Terkait
- Macron dan Xi Bertelepon Bahas Ukraina
- Metaverse, Ruang Kehampaan Postmodernis
- Barat Sebut Rusia Dalang Serangan Siber di Ukraina
- Wilayah Pro Rusia di Ukraina Timur Blokir Facebook dan Instagram
- Polisi Serahkan Dokter Tersangka Suntik Vaksin Kosong ke JPU