-
2 TNI Tewas di Papua, Beka Komnas HAM Bilang Begini
49 menit lalu -
Anggaran Kemenhub Dipotong Rp12,4 Triliun, Keselamatan Transportasi Tak Bisa Ditawar!
52 menit lalu -
Ini Penyebab Thomas Tuchel Sulit Gantikan Frank Lampard di Chelsea
42 menit lalu -
Resmi Chelsea Pecat Frank Lampard
58 menit lalu -
Visi Polisi Presisi Komjen Sigit, Ini Respons BEM Nusantara
54 menit lalu -
Polresta Denpasar Amankan Purnawirawan Simpan Senjata Api Ilegal
50 menit lalu -
Ketua Komisi XI Yakin LPI Dapat Menarik Investasi
38 menit lalu -
Frank Lampard Dipecat, Faktor Ini Bisa Goda Massimiliano Allegri Latih Chelsea
36 menit lalu -
Bertambah 2.451, Seperempat Kasus Covid-19 Nasional Berasal dari Jakarta
55 menit lalu -
Sufmi Dasco & Habiburokhman ke Balai Kota, Ada Apa?
57 menit lalu -
Mengajukan Pinjaman Jaminan Sertifikat? Ini Cara Bank Menilai Harga Rumah
52 menit lalu -
Yuk Mengenali Lebih Dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Covid-19
56 menit lalu
Warga Aceh di Jakarta Kenang Tragedi Tsunami dan Gempa Pidie Jaya

JAKARTA - Ratusan warga Aceh di Jakarta dan sekitarnya mengenang 15 tahun tsunami melanda Bumi Serambi Makkah dan tiga tahun gempa Pidie Jaya dengan doa bersama serta zikir akbar. Acara berlangsung di Masjid Raya Palapa Baitussalam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (14/12/2019) malam.
Doa dan zikir yang berlangsung selepas salat Isya berjamaah dipimpin Syeh Zamhuri Ramli Al-Hafidz, Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Acara dihadiri tokoh dan masyarakat Aceh dari berbagai kalangan, serta perwakilan warga Aceh di luar negeri seperti Malaysia dan Belanda.
Sebelum zikir, acara dimulai dengan pembacaan Alquran kemudian salawat kepada Nabi Muhammad dipimpin qari asal Aceh, Takdir Feriza Hasan yang pernah juara MTQ Internasional di Turki serta Iswandi, pemenang MTQ Internasional di Brunei Darussalam.
Ketua panitia, Rizani, mengatakan kegiatan tersebut digelar Forum Persaudaraan Masyarakat Aceh Jabodetabek untuk mengenang sekaligus merefleksi musibah tsunami yang menyapu pesisir Aceh pada 26 Desember 2004 dan gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireun pada 7 Desember 2016.
"Kita mengirimkan doa kepada saudara-saudara kita yang jadi korban," katanya.
Selain doa dan zikir akbar, kenduri ala pengungsi tsunami, pemutaran film tsunami, penampilan rapa'i-seurunee kalee, tari ratoh jaroe, serta pameran foto-foto tsunami Aceh dan gempa Pidie Jaya.
Panitia acara, Agam Ilyas, mengatakan foto-foto tsunami dan gempa yang ditampilkan merupakan hasil bidikan jurnalis foto di Aceh yang ikut menyaksikan musibah tersebut. Foto-foto yang menggambarkan kedahsyatan bencana tersebut sebagian besar sudah tayang di media, baik lokal, nasional, bahkan internasional hingga menggugah hati warga dunia untuk membantu Aceh.
"Kita sengaja menampilkan foto-foto tsunami dan gempa Pidie Jaya, dan membuat kenduri ala pengungsi agar orang-orang yang datang bisa mengenang, merasakan apa yang pernah terjadi di Aceh," kata Agam.