-
Lulusan SMA Bisa Jadi CPNS, Begini Caranya
55 menit lalu -
Ultimatum Saddil Ramdani dkk, Presiden SAFA: Jangan Main-Main dengan Saya!
54 menit lalu -
Panitia Penyelenggara Bantah Isu Batalnya Olimpiade Tokyo 2020
55 menit lalu -
Malang Nian Nasib Moeldoko, Sudah Diujung Tanduk?
52 menit lalu -
Gian Piero Gasperini Didukung Gantikan Andrea Pirlo di Juventus
38 menit lalu -
Pochettino: Neymar dan Mbappe Bertahan di PSG Musim Depan
37 menit lalu -
Ada Tas Hitam Mencurigakan Jelang Sahur, Tim Gegana Langsung Diterjunkan
41 menit lalu -
Surat Permintaan Maaf Yaya Toure Belum Dibalas Pep Guardiola
29 menit lalu -
Petugas Gabungan Sita Puluhan Botol Miras di Ciracas
31 menit lalu -
7 Aktivitas Pagi yang Bisa Menurunkan Berat Badan
49 menit lalu -
Pemainnya Nyaris Adu Jotos, Persija Ambil Sikap Mencengangkan
47 menit lalu -
Hansi Flick: Kami Harus Kunci Gelar Bundesliga Secepat Mungkin
25 menit lalu
Wapres: Politik Kebangsaan Harus Dibangun dalam Kerukunan

JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan agar masyarakat Indonesia terus mempertahankan keberagaman dan kekayaan budaya sebagai pilar kekuatan bangsa. Sebab, hal ini merupakan keunggulan tersendiri bagi bangsa Indonesia dibandingkan bangsa-bangsa lain di dunia.
Karena itu, ia mengatakan untuk mewujudkan visi Indonesia Hebat, politik kebangsaan dalam ketatanegaraan Indonesia harus dibangun dalam bingkai kerukunan nasional.
"Indonesia merupakan negara yang sering dijadikan contoh bagaimana kerukunan nasional itu dibangun dan dikembangkan," ungkap Ma'ruf Amin saat memberikan Ceramah Umum "Politik Kebangsaan dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Menuju Indonesia Hebat" pada acara Kongres Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (IKA UKI) ke-6, Sabtu (27/2).
Wapres menyampaikan, penting untuk menjaga kesepakatan nasional yang telah ditetapkan para pendiri bangsa melalui empat bingkai kerukunan nasional. Pertama, kata Ma'ruf, bingkai politis. Yaitu komitmen seluruh bangsa Indonesia dalam implementasi kehidupan masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Kedua, bingkai yuridis. Menurut Wapres ini terkait kepatuhan terhadap aturan yang ada untuk menjaga kerukunan nasional dan menghormati hukum. Karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
"Ketiga, bingkai sosiologis, yaitu kearifan nilai-nilai budaya lokal telah turun-temurun manjadi perekat kebersamaan kita seperti budaya gotong royong, dalian natolu (Batak), tepo seliro (Jawa), pela gandong (Ambon), rumabetang (Dayak), dan lain sebagainya, perlu terus kita lestarikan," kata Ma'ruf.
- Wapres Ingatkan Perbedaan Pendapat Wajar di Negara Demokrasi
- Wapres Beri Catatan Pelaksanaan Vaksinasi Tahap Awal
- Ma'ruf Amin: Vaksinasi Atlet Prioritas
- Anindya Bakrie Kembali Pimpin PRSI
- Wapres: Politik Kebangsaan Harus Dibangun dalam Kerukunan