-
Tuan Rumah Piala Asia 2023 akan Bagus buat Timnas Indonesia
54 menit lalu -
5 Pemain yang Kariernya Melempem Usai Bawa Timnas Indonesia U-19 Juara Piala AFF U-19 2013, Nomor 1 Menganggur
51 menit lalu -
Jordi Amat Diisukan Merapat ke JDT, Saddil Ramdani Dukung 100 Persen
49 menit lalu -
Ribuan Kader Muslimat NU Dukung Muhaimin Maju Capres 2024
50 menit lalu -
AS Monaco Tempatkan Takumi Minamino di Daftar Tertinggi
39 menit lalu -
Google Mulai Luncurkan Tampilan Baru untuk Gmail
58 menit lalu -
Gubernur Banten Akan Panggil Wali Kota Serang soal Titip Siswa PPDB
58 menit lalu -
Anies Ubah Nama Jalan, Kemendagri: Ganti Dokumen Gratis
41 menit lalu -
Rakerda BPD HIPMI Sumbar 2022 Digelar, Brian Putra Bastara: Fokus Pengoptimalan Sejumlah Program
21 menit lalu -
Masyarakat Nusantara Serukan Timika Jadi Ibu Kota Calon Provinsi Papua Tengah
47 menit lalu -
Jelang HUT Bhayangkara, Polda Banten Ziarah ke Makam Pahlawan
46 menit lalu -
Cara Pasang Kloset Duduk yang Benar. Jangan Sampai Salah!
40 menit lalu
Wall Street Lesu Tertekan Saham Tesla
JAKARTA - Wall Street ditutup dengan S&P 500 berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (16/5/2022) waktu setempat, dengan Tesla dan saham pertumbuhan lainnya jatuh.
Hal itu terjadi setelah data ekonomi China yang suram menambah kekhawatiran tentang perlambatan global dan kenaikan suku bunga.
Mengutip Reuters, S&P 500 turun 0,39% untuk mengakhiri sesi di 4.008,01 poin, Nasdaq turun 1,20% menjadi 11.662,79 poin, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,08% menjadi 32.223,42 poin.
BACA JUGA:Wall Street Beragam, Indeks Dow Jones Turun 84 Poin
Nasdaq melemah akibat aktivitas ekonomi China mendingin tajam pada April karena pelebaran penguncian Covid-19 berdampak besar pada konsumsi, produksi industri, dan lapangan kerja, menambah kekhawatiran ekonomi dapat menyusut pada kuartal kedua.
Namun, saham energi mendapat dorongan dari optimisme bahwa China akan melihat pemulihan permintaan yang signifikan setelah tanda-tanda positif bahwa pandemi virus corona surut di daerah yang paling terpukul.
Indeks energi S&P 500 menguat ke tertinggi intra-hari 2014, dan ditutup naik 2,6%, menjadikannya pemain terkuat di antara 11 indeks sektor.