-
Ini Aturan Main Operasinal Hiburan Malam Selama Ramadhan
30 menit lalu -
Jam Kerja PNS Selama Bulan Ramadhan 2023
30 menit lalu -
Jadwal Timnas Indonesia vs Burundi di FIFA Matchday Maret 2023: Bertemu 2 Kali, Siapa Menang?
32 menit lalu -
Hasil Swiss Open 2023: Kejutan, Putri Kusuma Wardani Singkirkan Pusarla Sindhu di 16 Besar!
51 menit lalu -
Vakum 3 Tahun, Bubur Sup Khas Kesultanan Deli Kembali Hadir Mengobati Kerinduan Warga
40 menit lalu -
Alex Marquez Akui Sangat Termotivasi Jelang MotoGP Portugal 2023, Tampil Menggila?
39 menit lalu -
5 Fakta Ayah David Ozora Cabut Pemberian Maaf untuk Mario Dandy, Ini Alasannya
40 menit lalu -
Terkesan dengan Kemegahan JIS, Jordi Amat: Akan Menyenangkan jika Timnas Indonesia Main di Sini
38 menit lalu -
Kisah Penganut Non Muslim di Sri Lanka yang Ikut Puasa untuk Menangkal Rasisme
38 menit lalu -
Cerita Kiai Badrudin Trenggalek Lawan Penjajah dengan Jagung, Pasir dan Garam
31 menit lalu -
Panglima Angkatan Laut Belanda Batal Hadiri Pelantikan Sultan Hamengku Buwono IX, Ternyata Nazi Sudah Duduki Negaranya
39 menit lalu -
5 Jenderal Pemiliki Brevet Kavaleri Marinir, Simbol Spesialisasi Kesenjataan Pasukan Hantu Laut
38 menit lalu
Wah Kacau! Beras Dioplos, Harganya Rp8 Ribu Dijual Premium Jadi Rp12.000

JAKARTA - Bulog menduga ada praktik pengemasan ulang alias oplosan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Kecurangan ini dilakukan beberapa pedagang.
Dugaan tersebut disampaikan usai Direktur Utama Bulog Budi Waseso dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Beras PT Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), hari ini.
Buwas mendatangi tiga gudang milik pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang. Dari gudang yang didatangi, dua di antaranya diduga menjual beras oplosan. Di mana beras ukuran 50 kilogram (kg), hingga beras Bulog diecer menjadi 5 kg.
Baca Juga: Harga Beras Mahal Disebut Jadi Berkah Buat Petani
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menilai praktik kecurangan itu membuat harga beras tetap tinggi. Meski operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah dilakukan.
Dia mencatat, para pedagang menjual dengan harga Rp12.000 per kg. Kandatu harga yang dilepas Bulog hanya Rp8.300 per kg.
Baca Juga: Dirut Bulog Ingin Beras Impor Habis Terjual
"Maka berapapun kita gulirkan (operasi pasar) enggak ada manfaatnya, karena harga tetap tinggi. Dari Bulog beli Rp8.800, dipindah ke karung premium merek lain dijual Rp12.000. Karena diangap ini produksi dalam negeri," ungkap Buwas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Terkait oplosan, Buwas meyakini jika para pedagang mencampuri beras Bulog dengan merek lain. Hanya saja, dugaan ini hanya bisa dibuktikan melalui tes laboratorium.
Dia memastikan, sampel dari beras oplosan yang sudah dikantongi segera diberikan ke Satuan Tugas Pangan. Buwas berharap Satgas Pangan dapat memberikan sanksi yang tegas kepada distributor nakal tersebut.