-
Kucurkan Dana Besar, Chelsea Disebut Telah Sepakat Datangkan Raheem Sterling dari Manchester City
51 menit lalu -
Shin Tae-yong Beri Kabar Buruk Soal Cedera Marselino Ferdinan
41 menit lalu -
Jelang FIBA Asia Cup 2022, Brandon Jawato Sebut Timnas Basket Indonesia Banyak Belajar dari Kegagalan di Kualifikasi FIBA World Cup 2023
45 menit lalu -
Fadli Zon Peringatkan Sri Mulyani, Rupiah dalam Bahaya
56 menit lalu -
Dishub Kudus Temukan 45 Truk ODOL, Tetapi Tak Ditilang
36 menit lalu -
Amerika Vs China Makin Panas, Indonesia Dorong ASEAN Jadi Peredam
46 menit lalu -
Demokrat Berduka, Anak Buah AHY Tewas Dibacok
36 menit lalu -
Warga Bekasi yang Hilang saat Memancing Ditemukan Tewas
29 menit lalu -
Buang Kesempatan Menang, Jonatan Christie Kesal Salahkan Wasit
16 menit lalu -
Revitalisasi 10 Lapangan Olahraga, NIPPON PAINT Berkolaborasi dengan Vindes
5 menit lalu -
Info Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini 7 Juli 2022
13 menit lalu
0
Usada Bali Efektif sebagai Pencegahan

Sejumlah usada Bali yang diwariskan turun-temurun oleh leluhur masyarakat Bali pun dinilai sangat efektif digunakan untuk pencegahan. Hal tersebut disampaikan Agus Suradnyana saat memberikan sambutan Rapat Koordinasi Daerah (Rakerda) II Staf Ahli Kepala Daerah di Gedung Kesenian Gde Manik, Kamis (19/5). Menurutnya obat herbal yang dikembangkan masyarakat Bali bukan lagi hal asing dan tabu.
Sejumlah resep tradisional pun masih banyak ditemukan dan dipakai dalam keseharian masyarakat Bali. Sejumlah resep obat herbal yang dapat menaklukkan penyakit juga tercatatkan dengan baik di beberapa lontar, seperti lontar usada dan taru pramana.
"Usada Bali lebih baik mengambil hal yang sifatnya preventif. Loloh misalnya, begitu sedikit sakit tenggorokan langsung minum paye gamongan, sambiroto, kayu manis segera akan hilang," ucap dia.
Agus Suradnyana pun tak memungkiri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, obat herbal kalah cepat dengan obat kimia. Sehingga masyarakat mulai beralih untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan akurat.
Sejumlah produk herbal yang dihasilkan masyarakat Bali sejauh ini seperti minyak oles disarankan untuk melakukan kolaborasi tanaman usada di Bali dan luar Bali untuk pengembangan. Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini pun menyebut banyak pengusaha minyak oles saat ini sukses menjadi miliarder. Hal penting lainnya, produksi herbal juga harus dilengkapi dengan data riset. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah.
Sementara itu Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian Luh Ayu Ariani menyebutkan Rakorda ini bertujuan untuk membuat suatu kesepakatan antar staf ahli kepala daerah se-Bali. Kesepakatan yang dimaksud untuk mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas daerah memiliki poli integrasi.
Terutama dalam penggunaan obat tradisional Bali dan praktik usada. Rakor juga juga dilaksanakan untuk mendorong Dinas Pariwisata di Bali menyusun regulasi yang melibatkan perusahaan travel, memasukkan paket tour usada Bali. "Kami mendorong agar ada regulasi yang mewajibkan perusahaan travel memasukkan paket tour ke sentra produksi maupun praktik usada untuk mewujudkan Bali Herb Tourism," kata Ayu Ariani yang juga Ketua Panitia. *k23
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali