-
Komunitas Biopori Pasang 5.000 Lebih Biopori
58 menit lalu -
Profil Alta Ballah, Wonderkid Persebaya yang Sempat Lolos Trial di Spanyol tapi Justru Memilih Balik ke Indonesia
56 menit lalu -
Buriram United Ditegur Gara-Gara Pasang CCTV di Ruang Ganti
51 menit lalu -
TNI AL Selamatkan KM Nuraini Jaya yang Rusak Akibat Diterjang Gelombang
56 menit lalu -
Inilah Alasan Pemerintah Bangun Apartemen ASN di IKN daripada Rumah Tapak. Baik untuk Lingkungan?
54 menit lalu -
Kolaborasi Huawei dan Kementerian PPPA, persiapkan pemimpin digital perempuan
54 menit lalu -
PSS Sleman Menang Lagi, Coach Seto Tak Ingin Besar Kepala
40 menit lalu -
KSP Kubu Bingin Prakarsai Baksos di Desa Kemenuh
38 menit lalu -
Partai Nasdem Sambangi Golkar Hari Ini, Sinyal Gabung KIB?
47 menit lalu -
Pekerja Migran Gianyar Gelar Musyawarah Kerja, Diikuti 35 Peserta
39 menit lalu -
Cuaca Jawa Timur 1 Februari 2023, Hujan Lebat Pagi-Malam di Wilayah Berikut
40 menit lalu -
IHSG Dibuka Menguat ke Level 6.855
35 menit lalu
Toko-toko di Iran Lakukan Mogok Nasional Agar Rezim Mundur

GenPI.co - Toko-toko di beberapa kota Iran pada Senin (5/12) menutup usaha, menyusul seruan untuk pemogokan umum nasional selama 3 hari yang menuntut mundur rezim.
Seruan mogok itu muncul di akun Twitter 1500tasvir yang memiliki 380 ribu pengikut dan berfokus pada protes.
Akun itu membagikan video pada hari Senin tentang toko-toko tutup di area komersial utama, seperti Bazaar Teheran, dan kota-kota besar lainnya seperti Karaj, Isfahan, Mashhad, Tabriz, dan Shiraz.
Rekaman serupa oleh 1500tasvir dan akun aktivis lainnya dibagikan di toko-toko yang tutup di kota-kota kecil seperti Bojnourd, Kerman, Sabzevar, Ilam, Ardabil, dan Lahijan.
Kelompok hak asasi Kurdi Iran Hengaw juga melaporkan bahwa 19 kota telah bergabung dengan gerakan pemogokan umum di Iran barat, tempat sebagian besar penduduk Kurdi di negara itu tinggal.
Kepala kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei, mengatakan bahwa "perusuh" mengancam pemilik toko untuk menutup bisnis mereka
Dia menambahkan menambahkan bahwa mereka akan segera ditangani oleh badan kehakiman dan keamanan.
Ejei juga mengatakan bahwa pengunjuk rasa yang dihukum mati akan segera dieksekusi.
Sementara itu, Kantor berita semi-resmi Fars mengonfirmasi bahwa toko perhiasan milik mantan legenda sepak bola Iran Ali Daei disegel oleh pihak berwenang.
Penyegelan itu dilakukan menyusul keputusannya untuk menutup selama tiga hari untuk mendukung pemogokan umum.
Iran telah diguncang oleh kerusuhan nasional setelah kematian wanita Kurdi Iran Mahsa Amini pada 16 September dalam tahanan polisi
Amini ditangkap oleh polisi moralitas Iran karena melanggar kebijakan hijab yang ketat, yang mengharuskan perempuan berpakaian sopan dan memakai penutup kepala.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini: