-
Arus Lalu Lintas Jalan Dewi Sri Kuta Dialihkan, Ada Proyek Jalan
59 menit lalu -
10 Pegawai RM Suharti Bandung Jadi Korban Ledakan Tabung Gas
55 menit lalu -
Plaza Atrium Senen Diijual, Begini Kondisinya Sekarang
45 menit lalu -
Polda Papua Selidiki Aliran Dana KKB Pimpinan Egianus Kogoya
56 menit lalu -
Malam Ini, Festival Generasi Happy Hadirkan Najwa Shihab dan Musisi Favorit di Lampung
57 menit lalu -
Mobil Pickup Tabrak Tiga Kendaraan di Simpang Buah Batu Bandung, Pengemudi Tewas Terjepit
37 menit lalu -
Kurir Narkoba Ditangkap di Palembang, 19 Ribu Ekstasi Asal Pekanbaru Disita
34 menit lalu -
Prediksi: Empoli vs Inter Milan
47 menit lalu -
RI Bentuk PalmCo, Kemitraan Perusahaan Sawit dan Petani Bisa Lebih Efisien
31 menit lalu -
Asian Games 2023: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-24 vs Timnas Korea Utara U-24, Live di RCTI!
40 menit lalu -
Daftar Tokoh Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, Ada Pengusaha hingga Mantan Panglima TNI
33 menit lalu -
WNA Inggris Tampar Polisi Lalu Lintas di Bali, Diusir dan Dimasukkan Daftar Penangkalan
21 menit lalu
Tim Puslabfor Kesulitan Ungkap Penyebab Kematian Ibu-Anak Tinggal Kerangka, Ini Penyebabnya
JAKARTA - Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur masih menunggu hasil uji Pusat laboratorium forensik (Puslabfor) atas dua jenazah ibu dan anak yang jasadnya tinggal kerangka di dalam rumahnya di Cinere, Depok.
Jasad dari Grace Arijani Harahapan atau GAH (65) dan putranya yaitu David Ariyanto atau DAW (38) masih sulit diidentifikasi penyebab kematiannya lantaran kondisi jasad telah membusuk.
Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Hariyanto menyampaikan pihaknya masih menunggu hasil uji identifikasi Puslabfor atas dua jenazah yang tewas secara misterius tersebut.
Hariyanto tidak memungkiri lantaran kondisi jasad yang membusuk, tim Puslabfor mengalami kesulitan dalam proses identifikasi penyebab kematian keduanya.
"Jadi kan termasuk sulit juga ya proses identifikasi dua jenazah itu, makanya untuk waktu menunggu proses identifikasi di Puslabfor karena menimbang tingkat kesulitannya. Terlebih, kondisi jasad sudah membusuk lama," ungkap Hariyanto kepada awak media, Selasa (19/9/2023).
Hariyanto menjelaskan untuk mengidentifikasi penyebab kematian melalui uji laboratorium Puslabfor, pihaknya mengambil sejumlah sampel organ.
"Jadi untuk sampel organ yang diambil untuk uji Puslabfor itu yang masih bisa diselamatkan dari kondisi busuknya jenazah. Seperti hati, lambung atau bagian-bagian usus dari jenazah," katanya.
Seperti diketahui, guna memahami penyebab kematian secara tepat, Hariyanto mengatakan Puslabfor melakukan pemeriksaan toksikologi, histopatologi dan DNA.
Uji laboratorium toksikologi dilangsungkan guna memastikan adanya zat bahaya di dalam jasad korban. Sedangkan untuk uji histopatologi dimaksudkan demi memastikan adanya kelainan sel atau jaringan pada jasad tersebut.
Terakhir untuk tes DNA, dilakukan agar mengetahui adanya riwayat penyakit genetik atau kelainan lainnya yang menjadi dugaan motif tewasnya jenazah.
"Jadi saat kita periksa, kita autopsi, karena yang bersangkutan ini sudah pembusukan lanjut, sudah pembusukan lanjut kira-kira lebih dari satu bulan. Dengan kondisi yang ada itu kita tidak temukan adanya bekas-bekas penganiayaan," tegas Hariyanto.
Sebelumnya, polisi melakukan penyelidikan terkait dengan pengambilan sampel sidik jari dari lokasi rumah di kawasan Cinere, Depok, tempat ditemukannya dua jasad diduga ibu dan anak berinisial GA (64) dan DA (36).