-
Topan Yagi tewaskan lebih dari 150 orang di Vietnam, apa dampaknya terhadap cuaca di Indonesia?
59 menit lalu -
Pj Sekda Surya Suamba Hadiri Rapat Kerja dengan Tim Banggar DPRD Badung
59 menit lalu -
Peruri Dukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas
58 menit lalu -
Jaksa KN Simalungun Ancam Dua Pelaku Begal Bervariasi
43 menit lalu -
Honor Hakim Agung Diduga Disunat Puluhan Miliar, Sejumlah Elemen Bakal Bedah Kasus
42 menit lalu -
Organda dan Pengusaha Digital Dorong Penggunaan QRIS di Transportasi Publik Jakarta
39 menit lalu -
Wagner lost veteran fighters in Mali ambush, in setback to Russia's Africa campaign
47 menit lalu -
Belum Ada Bukti Ilmiah BPA Pada Air Galon Kemasan Polikarbonat Pengaruhi Metabolisme Tubuh
32 menit lalu -
Hasil Sepakbola PON XXI Aceh-Sumut 2024: Papua Barat Menang Meyakinkan 3-1 atas Sulawesi Barat
48 menit lalu -
Penjualan Mobil Astra (ASII) Naik 2,79% pada Agustus 2024
43 menit lalu -
European business confidence in China is at an all-time low, report says
37 menit lalu -
Bayi Lak-Laki Baru Lahir Diduga Dibuang, Diletakkan Depan Panti Asuhan Surabaya
29 menit lalu
0
'Tidak ada ruginya, ini menguntungkan semua orang' - Apakah 'debu ajaib' bisa melawan perubahan iklim?
Di area pertambangan yang dikelilingi hiruk pikuk mesin-mesin berat, Jim Mann jongkok dan mengambil segenggam batu-batu hitam kecil. Batu-batu ini adalah basalt, solusi penyerapan karbon dioksida dari atmosfer yang dikirim ke para petani sebagai pupuk grtis.
Sumber: BBC
Berita Terkait
Berita Populer Dari BBC