-
Ini Penyebab PSSI Hanya Sediakan 60 Ribu Tiket di Laga Timnas Indonesia vs Argentina
51 menit lalu -
Exco PSSI Tegaskan Laga Timnas Indonesia vs Argentina Bukan Hiburan Semata: Ini Laga Penuh Gengsi!
55 menit lalu -
Bambang Kritik Pernyataan Kapolda Bali soal Kasus Bule Bugil
52 menit lalu -
Pandemi Mereda, Jadi Peluang Baik Industri FMCG?
56 menit lalu -
Akhirnya Blak-blakan, Natasha Rizki: Desta Orang yang Sangat...
59 menit lalu -
Intip Rahasia Dapur APBN 2024 Jokowi yang Diungkap Sri Mulyani, Penerimaan Negara Rp2.865 Triliun!
21 menit lalu -
Dukung Reformasi Ketenagakerjaan Negara Timur Tengah, Kemnaker: Tingkatkan Perlindungan PMI
59 menit lalu -
Menjelang Penghapusan Tenaga Honorer, Begini Informasi Terkini Pengangkatan PPPK
40 menit lalu -
Komentar Sandiaga Uno Soal Wacana Pelarangan Memviralkan Turis Asing di Bali
30 menit lalu -
Bakal Nonton Langsung Timnas Indonesia vs Argentina, Wapres: Jangan Banyak Kalahnya
20 menit lalu -
Presiden Jokowi Umumkan Logo Resmi IKN, Bertema Pohon Hayat
43 menit lalu -
Terungkap, Pelaku Mutilasi di Sukoharjo Ternyata Yono Rekan Kerja Korban
37 menit lalu
Terungkap! Ini Alasan Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Aung San Suu Kyi

MYANMAR - Partai politik yang dipimpin Aung San Suu Kyi dibubarkan, Selasa (28/3/2023). Partai tersebut dibubarkan komisi pemilihan umum yang ditunjuk pemerintah militer Myanmar.
Stasiun TV Pemerintah Myanmar, MRTV, menyebut Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi dibubarkan karena menolak mendaftarkan diri dalam pemilu mendatang.
NLD merupakan satu dari 40 partai yang tidak mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu. Mereka tak mendaftar hingga tenggat waktu yang telah ditentukan.
BACA JUGA:
Sementara itu, kritikus mengatakan pemilu tidak akan bebas atau adil selama Myanmar dipimpin Militer. Apalagi junta Militer membungkam media independen dan menangkap sebagian besar pemimpin NLD.
"Kami sama sekali tidak terima bahwa pemilu akan diselenggarakan ketika banyak pemimpin politik dan aktivis politik telah ditangkap dan orang-orang disiksa oleh militer," kata Bo Bo Oo, mantan anggota parlemen dari partai itu.