-
Bareskrim Tetapkan Keponakan Wamenkumham Tersangka atas Kasus Pencemaran Nama Baik
59 menit lalu -
Populasi di Jepang Anjlok Akibat Dihantui Resesi Seks
52 menit lalu -
7 Pesepak Bola Top Eropa yang Konsisten Puasa Ramadhan, Nomor 1 Gelandang Andalan Chelsea!
39 menit lalu -
Shin Tae-yong Akui Sudah Analisa Kekuatan Burundi, Timnas Indonesia Kembali Berjaya di FIFA Matchday Maret 2023?
35 menit lalu -
Catat! Jadwal Imsak dan Berbuka Puasa di Jogja 28 Maret 2023
34 menit lalu -
Tersangka Kasus Narkoba Tewas di RTP Polres Asahan, Polisi Berdalih Bunuh Diri
39 menit lalu -
Review Film Losmen Melati, Penginapan Terkutuk yang Membuat Tamu Tak Bisa Keluar Lagi
25 menit lalu -
Kemenkeu dan BPK dalam Pusaran Uang Korupsi Tukin Kementerian ESDM
39 menit lalu -
Emile Smith Rowe Berharap Lebih Sering Dimainkan
18 menit lalu -
5 Fakta Linda Cepu di Kasus Narkoba Teddy Minahasa, Dituntut 18 Tahun Penjara
39 menit lalu -
Humor Gus Dur: Gelar Gus Diberikan Tanpa Kuliah dan Wisuda
33 menit lalu -
8 Arti Mimpi Jatuh, Salah Satunya Tanda Kehilangan Kendali!
19 menit lalu
Terapi Pijat Pisau Taiwan, Warisan dari 2.000 Tahun Lalu
JAKARTA - Berbaring telungkup di atas meja pijat, saya menunggu dengan cemas kapan gerakan memotong akan dimulai.
Terapis pijat pisau saya, Elsa, dengan riang memegang dua pisau daging. Itu karena, memang gerakan memotong ada dalam berbagai jenis pijat, tapi yang satu ini, gerakan itu dilakukan dengan pisau sungguhan.
BACA JUGA: Bos KSP Indosurya Divonis Bebas, Pemerintah Bakal Revisi UU Koperasi
Elsa mengawali pijatannya dengan menggunakan tangannya untuk menekan tubuh saya dan mengendurkan ketegangan di otot saya.
Kemudian, pisau baja yang dingin mulai menerjang lembut, melewati punggung, lengan dan kepala saya.
BACA JUGA:Pembangunan Ibu Kota Negara Akan Perhatikan Sosial Budaya
Saya tidak akan tahu bahwa itu adalah pisau yang digunakan untuk memijat saja, jika bukan karena suara dentingan yang terdengar sesekali, seperti suara sendok garpu di piring, saat kedua bilah pisau itu menyentuh satu sama lain.
Setelah Elsa menyuruh saya untuk lebih rileks untuk ketiga kalinya, saya menyerah dan memejamkan mata saat pisau bekerja untuk membuat qi atau kekuatan hidup saya, mengalir.
Ketika gerakan memotong itu berakhir, saya pasti sudah tidur. Anehnya, banyak orang tertidur ketika ditumbuk oleh pisau ini, yang memang tumpul, selama 70 menit.
Meskipun terlihat berbahaya, daoliao, yang diterjemahkan sebagai "pijatan pisau" atau "terapi pisau", diyakini memiliki kekuatan penyembuhan fisik dan emosional dan merupakan bentuk pengobatan China yang diperkirakan berusia lebih dari 2.000 tahun.
Praktisi mengatakan, terapi pijat pisau pertama kali dilakukan oleh para biksu di Tiongkok kuno.
Terapi ini kemudian menyebar ke Jepang ketika Dinasti Tang berkuasa lebih dari 1.000 tahun yang lalu dan ke Taiwan setelah perang saudara di China pada 1940-an.
Sementara pijat pisau sulit ditemukan hari ini di China dan Jepang, terapi itu mengalami kebangkitan di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir karena orang telah mencarinya untuk mengatasi tekanan kehidupan modern.
Pusat Pendidikan Seni Pijat Pisau Kuno Dao Liao I-Jing di Taipei telah melatih para praktisi selama hampir empat dekade.
Mereka memiliki 36 cabang di Taiwan, 15 di antaranya telah dibuka dalam lima tahun terakhir.
Mereka juga telah mengajar orang-orang dari seluruh dunia, dari Jepang hingga Hong Kong, Prancis hingga Kanada.
Saat ini, orang mencari pisau terapis untuk membantu meringankan penyakit fisik, meningkatkan kualitas tidur, dan mengatasi rasa sakit karena ditinggalkan pasangan.