-
ASPIMTEL pilih pengurus baru periode 2023-2026
49 menit lalu -
Dikembalikan Jaksa, Polri Lengkapi Berkas Perkara Ismail Bolong
50 menit lalu -
Strategi Sarwo Edhie Wibowo saat Pepera 1969
46 menit lalu -
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun
39 menit lalu -
5 Fakta Pertemuan Jokowi-Megawati di Istana, Apa Saja yang Dibahas?
53 menit lalu -
Dana resmi implementasikan layanan BI-FAST
39 menit lalu -
Soal Ditjen Pajak Dipisah dari Kemenkeu Tunggu Hasil Kajian
59 menit lalu -
Prakiraan Cuaca Bali Sehari Sebelum Nyepi: 4 Kabupaten Hujan, Dominan Cerah Berawan
52 menit lalu -
Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo, Selasa 21 Maret 2023
31 menit lalu -
Tesla Jadi Investasi di Indonesia? Luhut: Pembicaraan Sudah Sangat Maju
31 menit lalu -
Jadwal dan Lokasi Vaksin Covid-19 Surabaya Hari Ini 21 Maret 2023
54 menit lalu -
Harga Minyak Akhirnya Menguat, Brent Naik 1,1% Jadi USD73/Barel
45 menit lalu
Tembus Pasar Eropa, Ini Cara Kemenperin Jaga Daya Saing Produk Olahan

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung dan menjaga daya saing produk olahan industri agro dalam negeri agar dapat menembus pasar ekspor, seperti ke Uni Eropa.
"Kami optimistis, posisi tawar Indonesia dengan Eropa harusnya sudah cukup bagus, termasuk yang telah dilakukan oleh industri pengolahan di sektor agro khususnya produk olahan sawit," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika lewat keterangannya di Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa untuk produk industri agro pada tahun 2021 mencapai 6,04 juta dolar AS, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD4,5 juta.
Namun setelah disepakatinya EU Regulation on Deforestation-Free Supply oleh Komisi Eropa, Dewan Eropa dan Parlemen Eropa, pemerintah perlu melakukan antisipasi agar produk industri agro asal Indonesia bisa kompetitif.
Mengenai revolusi pengolahan sawit di dalam negeri, Putu menegaskan Kemenperin telah memiliki unit kerja yang menangani industri hijau sehingga dapat mendorong implementasi kebijakan green industry.
"Dalam waktu dekat, akan diperkenalkan teknologi baru ekstraksi minyak sawit tanpa uap (Steamless Palm Oil Treatment), sehingga emisi CO2 dapat berkurang jauh," ungkapnya.