-
Sulitkan Konsumen, DMSI Tak Sepakat Beli Minyakita Pakai KTP
49 menit lalu -
Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Bakal IPO, Incar Dana hingga Rp3 Triliun
57 menit lalu -
Buwas : Beras Impor Bulog Dioplos
51 menit lalu -
Jokowi Ingatkan TNI-Polri Hindari Politik Praktis
47 menit lalu -
Nikita Mirzani: Orang Miskin Beli Mobil Nih, Senggol Dong!
53 menit lalu -
Hari Pers Nasional 2023, Erick Thohir: Berikan Pemberitaan Sesuai Fakta
22 menit lalu -
Indra Sjafri Beri Angin Segar, Shin Tae Yong Bisa Tersenyum Puas
54 menit lalu -
Mulai Lagi
48 menit lalu -
Gabus 'Dilarang' untuk Ogoh-ogoh, Penjual Sisitan Bambu Ketiban Rezeki
46 menit lalu -
Pabrik SBI Narogong jadi Tujuan Studi Banding Praktik Pertambangan Berkelanjutan
45 menit lalu -
Telkom dukung kembangkan Honda MetaWorld
58 menit lalu -
Httpool by Aleph tingkatkan penjualan melalui platform WMX
54 menit lalu
Teknologi Ruang Angkasa Militer China Berkembang Pesat

SYDNEY -- Kemajuan pesat kemampuan militer China menimbulkan peningkatan risiko terhadap supremasi Amerika di luar angkasa. Direktur staf Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (AS), Nina Armagno, mengatakan, Beijing telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan teknologi ruang angkasa militer, termasuk komunikasi satelit dan pesawat ruang angkasa.
"Saya pikir sangat mungkin mereka bisa mengejar dan melampaui kita, tentu saja. Kemajuan yang mereka buat sangat menakjubkan, sangat cepat," kata Armagno dalam sebuah acara di Sydney yang diselenggarakan oleh Institut Kebijakan Strategis Australia.
Secara historis China tertinggal dalam kemajuan antariksa yang didominasi oleh Amerika Serikat dan Rusia. Namun Beijing telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir yang membuat Washington dan negara-negara Barat lainnya mulai khawatir.
Kepala Program Eksplorasi Bulan China, Ye Peijian, menyamakan bulan dan Mars dengan pulau-pulau yang diperebutkan di Laut China Selatan. China juga mengembangkan teknologi eksperimental yang ditujukan untuk menambang asteroid dan planet kecil untuk sumber daya alam.
"China adalah satu-satunya negara dengan niat untuk membentuk kembali tatanan internasional dan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologi yang semakin meningkat untuk mencapai tujuan itu," kata Armagno.
Armagno mengatakan, Rusia dan China telah melakukan uji coba rudal yang menciptakan puing-puing luar angkasa dalam jumlah yang berbahaya dalam beberapa tahun terakhir. "Bidang puing-puing ini mengancam semua sistem kami di luar angkasa, dan sistem ini sangat penting untuk kepentingan keamanan, ekonomi, dan ilmiah semua negara," katanya.
Angkatan Luar Angkasa AS didirikan pada 2019 sebagai bagian dari upaya untuk melawan kemampuan China yang meningkat. Angkatan Luar Angkasa adalah cabang keempat dari militer AS, dan Armagno menjabat sebagai pemimpin permanen pertamanya. Angkatan Luar Angkasa AS akan meluncurkan tiga astronot ke stasiun luar angkasa barunya pada Selasa (29/11/2022).
- AS: Militerisasi Luar Angkasa China Semakin Mengancam
- Indonesia Diminta Waspadai Modernisasi Militer China
- Menhan Prabowo Bertemu Menhan China Wei Feghe di Xian
- Teknologi Ruang Angkasa Militer China Berkembang Pesat
- Beijing dan Shanghai Perketat Penjagaan Usai Unjuk Rasa Anti-Peraturan Covid-19