-
Terdakwa Kasus Pemerkosaan Anak di Jakut Divonis 9 Tahun, RPA Perindo Apresiasi
50 menit lalu -
Mahfud MD: DPR dan Pemerintah Sejajar, Jangan seperti Polisi Periksa Copet
42 menit lalu -
Konsolidasi di Medan, PDIP Ingin Perkuat Kemenangan di Sumut pada Pemilu 2024
52 menit lalu -
DPR Persoalkan PPATK Laporan ke Menko Polhukam soal Transaksi Janggal Rp349 T, Mahfud MD: Loh Saya Ketua
52 menit lalu -
Erick Thohir Perbarui Mekanisme Penugasan Khusus BUMN, seperti Apa?
48 menit lalu -
Sri Mulyani Akui Kompleksitas dalam Transisi Energi
53 menit lalu -
Apresiasi Vonis Pemerkosa Anak di Jakut, Ini Penjelasan RPA Perindo
40 menit lalu -
THR dan Gaji ke-13 ASN, Menkeu Jelaskan Kebijakan Baru untuk Guru & Dosen
56 menit lalu -
Pasutri di Johor Keracunan Ikan Buntal, Istri Meninggal Sesak Napas
56 menit lalu -
Revisi Cuti Bersama Lebaran 2023 Jadi 19-25 April 2023, Pencairan THR Diminta Lebih Cepat
20 menit lalu -
Masih di Bali, Sri Mulyani Absen Rapat Transaksi Janggal Rp349 Triliun
35 menit lalu -
Karyoto Keluar dari KPK, Firli Sampaikan Terima Kasih kepada Kapolri
41 menit lalu
Status Gunung Karangetang Siaga, Warga Diminta Waspada Guguran Lava

BANDUNG - Badan Geologi menaikkan status Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga).
Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya guguran larva yang dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Diungkap di Sidang, Arif Rachman Sempat Melawan Perintah Ferdy Sambo
"Potensi bahaya terbesar saat ini adalah terjadinya guguran dan aliran larva ke sektor tenggara dan selatan. Kami mengimbau warga menjauhi area tersebut sejauh 2,5 hingga 3,5 kilometer," jelas Koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi Oktory Prambada, Kamis (9/2/2023).
Berdasarkan karakteristiknya, Gunung Karangetang bukan gunung dengan tipe erupsi vulkanik, gunung ini bisa mengeluarkan larva dalam jangka panjang hingga periode tahun. Posisi Gunung dengan lereng yang curam juga perlu diwaspadai terjadinya banjir lahar ke hilir.
BACA JUGA: Usut Kasus Suap Hakim MA, KPK Panggil Pensiunan PNS hingga Ibu Rumah Tangga
"Berdasarkan riset kami, gunung api ini telah mengeluarkan magma 145 juta meter kubik atau 21.000 meter kubik per hari. Kami juga mencatat jumlah magma yang dikeluarkan dalam satu tahun lalu mencapai 7 juta meter kubik, " beber dia.
Sementara itu, Badan Geologi mencatat gempa yang terekam selama perioda Januari 2023 sebanyak 71 kali gempa Guguran, 52 kali gempa Hembusan, 8 kali Tremor Non-Harmonik, 94 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 gempa Vulkanik Dangkal, 152 gempa Vulkanik Dalam, 44 kali gempa Tektonik Lokal, 10 kali gempa Terasa, dan 371 kali gempa Tektonik Jauh.
Pada perioda 1 - 7 Februari 2023 terekam 162 kali gempa Guguran, 54 kali gempa Hembusan, 66 kali gempa Fase Banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 23 kali gempa Vulkanik Dalam, 3 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa (MMI I) dan 42 kali gempa Tektonik Jauh.