-
Disdikpora Denpasar Hapus Jalur Zonasi Covid-19 PPDB 2023, Ini Alasannya
48 menit lalu -
Makin Anjlok, Sebegini Harga Emas di Pegadaian pada 9 Juni 2023
57 menit lalu -
Gaji Ke-13 Mulai Dicairkan Hari Ini, Pemkot Banjarbaru Siapkan Rp 18,3 Miliar
47 menit lalu -
5 Pesepakbola Top Dunia yang Berpotensi Susul Lionel Messi ke Inter Miami, Nomor 1 Teman Dekat La Pulga
58 menit lalu -
Konsisten Pasang Bendera Indonesia di Instagram, Pertanda Emil Audero dan Kevin Diks Siap Bela Timnas Indonesia?
38 menit lalu -
Lagi Mode Bucin, Marc Marquez Siap-Siap Menggila di MotoGP Italia 2023
45 menit lalu -
Jadwal Dividen Indo Kordsa (BRAM) Rp200 per Saham
47 menit lalu -
Synology tawarkan HDD SATA Seri Plus
46 menit lalu -
Profil Stadion Olimpiade Ataturk, Venue Final Liga Champions 2022-2023 yang Pertemukan Manchester City vs Inter Milan
34 menit lalu -
Cerita Keluarga Saat Mencari Keberadaan Angeline, Sempat Bertemu Pelaku
32 menit lalu -
Harga Gula Siap Naik Jadi Rp 15.500 per Kg
22 menit lalu -
Mateo Kovacic Segera Jadi Pembelian Pertama Manchester City pada Bursa Transfer Musim Panas 2023
16 menit lalu
Sri Mulyani Ungkap Ada Investasi Baru di Indonesia, Apa Itu?
BALI - Indonesia menuju transisi energi. Kebijakan ini diyakini dapat menciptakan peluang investasi baru yang lebih hijau.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa transisi energi dapat menjadi masa depan perekonomian Indonesia. Pasalnya, mulai tumbuh investasi baru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
"Kita dalam hal ini melihat dalam ekosistem transformasi terutama industri baterai kendaraan listrik, industri kendaraan listrik, industri panel surya. Kini menjadi sangat padat penduduknya. Mereka semua menciptakan peluang baru, serta masa depan," ujarnya dalam Seminar on Financing Transition in ASEAN, Bali, Rabu (29/3/2023).
Sri Mulyani mengakui dalam proses transisinya tentu tidak mudah. Di mana Indonesia harus bisa memitigasi dampak negatif transisi, salah satunya harga energi tersebut.
"Suatu negara harus selalu menyajikan yang utama bagaimana kita akan dapat merancang transisi ini dengan stabilitas dan terutama harga yang terjangkau. Ketika saya menyebutkan keterjangkauan yang ada di benak kita adalah keterjangkauan sektor energi, harga energi yang terjangkau oleh masyarakat, harga energi yang akan terjangkau oleh bisnis," ujarnya.