-
Pep Guardiola Ingin Ikuti Jejak David Moyes
38 menit lalu -
Meski Sibuk, Georgina Rodriguez dan Cristiano Ronaldo Selalu Punya Waktu untuk Anak-Anak
31 menit lalu -
Kasus Penembakan Polisi di Kafe Cengkareng Bukti Penegakan Aturan PSBB di Jakarta Masih Lemah
51 menit lalu -
Razlan Razali: Valentino Rossi Legenda MotoGP
57 menit lalu -
Bola Ganjil: Ketajaman Bomber Berlengan Satu dari Irlandia Utara
53 menit lalu -
Ring I Kebobolan, Paspampres Obrak-Abrik Moge saat Sunmori, Ditlantas Metro Turun Tangan
52 menit lalu -
Ini Rekomendasi Pansus DPRD Sumbar Perihal Penyimpangan Dana Covid-19
34 menit lalu -
Kronologi Kecelakaan Maut di Magelang, Banyak Korban Jiwa
39 menit lalu -
Berpose Tanpa Busana, Lebih Hot Georgina Rodrigues atau Pevoli Kristina Karapetyan?
21 menit lalu -
Inilah Profil Sosok Polwan Cantik Iptu Rita Yuliana yang Didoakan Iwan Fals
47 menit lalu -
7 Potret Wika Salim Makin Seksi di Usia 29 Tahun
22 menit lalu -
Wartawan Senior Soroti SE Kapolri, Pakar Pidana Beri Sanggahan
3 menit lalu
Sri Mulyani Tarik Utang Rp165 Triliun, untuk Apa Lagi Bu?

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pembiayaan utang hingga akhir Januari 2021 mencapai Rp165,8 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pembiayaan utang ini naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp68,2 triliun.
Baca Juga: Utang Indonesia Dekati Rp6.000 Triliun, Jawaban Sri Mulyani Bikin Kaget
"Sampai 31 Januari 2021, pembiayaan utang Rp165,8 triliun, karena defisit Januari ini naik tajam dibandingkan Januari 2020 itu belum direvisi, makanya kalau dilihat issuance SBN masih rendah," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (23/2/2021).
Kata dia, pembiayaan utang selama bulan lalu terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp169,7 triliun atau naik 135% dibandingkan Januari 2020. Penerbitan SBN ini sudah 14,1% dari target dalam APBN 2021 sebesar Rp1.207,3 triliun.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Utang RI Rp5.807 Triliun, Susi Vs Stafsus Sri Mulyani
"Untuk pembiayaan investasi kita juga akan melakukannya secara hati-hati. Pencairan dari PMN akan dilakukan sekarang secara sangat terukur dan prudent dengan koordinasi dari Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan kementerian teknis," bebernya.