-
Mau Persija Jakarta Tampil Kuat di Liga 1 2022-2023, Thomas Doll Terus Perbaiki Fisik Pemain
27 menit lalu -
Rohit Chand Ogah Bela Nepal Lawan Timnas Indonesia
57 menit lalu -
AS Roma Juarai Liga Konferensi Eropa 2021-2022, Jose Mourinho Bertahan di Ibu Kota Italia
30 menit lalu -
Pengamat Bongkar Sosok King Maker pada Pilpres 2024, Bukan Jokowi
53 menit lalu -
Ilkay Guendogan: Jerman Bukan Lagi Tim Spesialis Turnamen!
46 menit lalu -
Tiket MXGP Samota Termurah Rp 100.000, Dijual Awal Juni
38 menit lalu -
Mendag Sebut Harga Komoditas Tinggi Jadi Peluang Ciptakan Nilai Tambah
49 menit lalu -
Hari Kenaikan Isa Almasih, 800 Personel Gabungan Dikerahkan di 80 Titik Gereja di Jakpus
57 menit lalu -
Bertemu Ratu Maxima, Menko Airlangga Jelaskan Inklusi Keuangan RI
34 menit lalu -
Thomas Doll Tak Jamin Persija Jakarta Juara Liga 1 2022-2023
22 menit lalu -
21 Korban Penembakan Massal di SD Texas Ditembak Mati di Satu Ruang Kelas
45 menit lalu -
Mengenal Obat Viradef, Dianggap Ampuh Atasi Hepatitis Akut
40 menit lalu
Sri Mulyani Mau Pakai Dana PEN Rp178,3 Tiliun Bangun Ibu Kota Negara Baru

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggunakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di tahap awal. Dana PEN yang akan digunakan berasal dari klaster Penguatan Pemulihan Ekonomi.
"Anggaran program PEN 2022 mencapai Rp455,62 triliun. Nah, pemerintah akan menggunakan anggaran di klaster Penguatan Pemulihan Ekonomi yang mencapai Rp178,3 triliun untuk membangun IKN di Kalimantan Timur bernama Nusantara," ungkap Sri dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (19/1/2022).
Baca Juga: Ibu Kota Nusantara Dimulai, Ini Proyek Infrastruktur yang Pertama Dibangun
Maka dari itu, sambung dia, ada tiga klaster saja dalam (PEN) 2022. Antara lain yaitu penanganan kesehatan Rp122,5 triliun, kemudian perlindungan sosial Rp154,8 triliun dan penguatan ekonomi Rp178,3 triliun.
Dia menjelaskan tahap I pembangunan dan pemindahan IKN yang dimulai pada 2022-2024 memang bisa lebih banyak menggunakan dana APBN untuk menjadi pemicu awal. Terlebih lagi, pemerintah perlu menyiapkan infrastruktur dasar.
Baca Juga: Fakta-Fakta Menarik Nusantara Ibu Kota Baru, PNS Pindah Dapat 'Bonus'
"Makanya di (klaster) penguatan pemulihan ekonomi ini kita harus betul-betul pragmatis, mana yang bisa jalan. Umpamanya kalau PUPR waktu itu menyampaikan akan membuat jalannya, itu kalau memang bisa eksekusi di 2022 maka akan bisa kita anggarkan di Rp178,3 triliun ini," tuturnya.