-
Web Ekspor, Platform untuk Mendorong UMKM Naik Kelas
57 menit lalu -
TIKI Dinobatkan jadi Brand Logistik Konvensional Terpopuler 2024
55 menit lalu -
Pertamina dan Vale Indonesia Bersinergi, Dorong Dekarbonisasi Capai NZE
40 menit lalu -
Nyengker Setra, Desa Adat Kapal Tiadakan Upacara Pangabenan Selama 32 Hari
39 menit lalu -
Ilham Sinaga Terancam 3 Tahun, Sempat Cium Pipi Korban
56 menit lalu -
Polisi Gerebek Pelaku Curanmor di Sidoarjo Seusai Jual Motor Curian ke Madura
44 menit lalu -
Sekjen PBB Sebut Kematian dan Kehancuran di Gaza Menjadi yang Terburuk
36 menit lalu -
Sony Bersiap Merilis PS5 Pro, Sebegini Harganya
42 menit lalu -
Joe Biden Memaklumi Penembakan Aktivis Amerika oleh Tentara Israel
28 menit lalu -
Kaspersky Beri Peringatan Penting Kepada Masyarakat Soal iPhone 16, Bahaya!
23 menit lalu -
Lestarikan Budaya Simalungun, Disdik Pematangsiantar Gelar Festival Taur taur
25 menit lalu -
Indonesia Basketball Camp 2024: Phil Handy Didatangkan Buat Latih Pebasket Muda
45 menit lalu
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp688,1 Triliun dalam 4 Bulan
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengantongi penerimaan pajak sebesar Rp688,15 triliun hingga April 2023. Jumlah tersebut setara dengan capaian 40,05% dari target APBN 2023.
Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa penerimaan pajak ini masih positif sebesar 21,3% hingga April 2023, meskipun melambat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 51,4% hingga April 2022.
"Angka ini terdiri dari, yang pertama, PPh non migas sebesar Rp410,92 triliun atau 47,04% dari target, tumbuh 20,11%. Kemudian PPN dan PPnBM sebesar Rp239,98 triliun atau 32,30% dari target, tumbuh 24,91%," ujar Sri dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Mei 2023 di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Kemudian PPh migas tercatat sebesar Rp32,33 triliun atau 52,62% dari target, tumbuh 5,44% dan PBB serta pajak lainnya sebesar Rp4,92 triliun atau 12,30% dari target, tumbuh 102,62%.
Adapun penerimaan pajak ini melambat dibandingkan tahun sebelumnya, antara lain disebabkan penurunan harga mayoritas komoditas utama dan penurunan ekspor dan impor.