-
Gibran Menanti Keputusan FIFA dan PSSI soal Piala Dunia U-20 2023
53 menit lalu -
Kisah Mualaf Thomas Partey, Gelandang Andalan Arsenal yang Putuskan Peluk Agama Islam demi Nikahi sang Kekasih
49 menit lalu -
Mateo Retegui Dilirik Klub Besar Eropa, Sang Ayah Buka Suara
41 menit lalu -
Marius Wolf Berhasil Puaskan Hansi Flick
38 menit lalu -
Kasus Pembunuhan Terungkap Berkat Ocehan Seekor Burung Beo, Kedua Pelaku Dihukum Seumur Hidup
18 menit lalu -
Waskita Beton Precast Lakukan Pembayaran Tahap Pertama kepada Seluruh Kreditur Rp 75,4 Miliar
16 menit lalu -
6 Negara yang Perbolehkan Motor Lintasi Jalan Tol, Indonesia Termasuk?
15 menit lalu -
BMKG Sebut Bibit Siklon Tropis 94S Terpantau di Selatan Jawa Timur, Waspada Gelombang Tinggi
23 menit lalu -
5 Pemain Timnas Indonesia yang Siap Menggila di Pertemuan Kedua Kontra Burundi, Nomor 1 Bek Naturalisasi!
19 menit lalu -
Kisah Tragis Gadis 12 Tahun yang Dipaksa Nikahi Pemerkosanya Usai Dirantai dan Disiksa
19 menit lalu -
Marc Marquez Absen di MotoGP Argentina 2023 Akibat Cedera. Joan Mir Ucapkan Doa dan Harapannya
23 menit lalu -
Hayam Wuruk dan Gajah Mada Pernah Bertengkar Gara-Gara Kecantikan Dyah Pitaloka
21 menit lalu
Sri Mulyani: Indonesia Bisa Deklarasikan Pandemi Covid-19 Usai Tahun Ini

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap Indonesia bisa mendeklarasikan pandemi Covid-19 usai tahun ini. Saat ini pemerintah fokus untuk memberikan vaksinasi booster.
"Kita fokus untuk memberikan vaksinasi booster, diharapkan tahun ini bisa mendeklarasikan pandemi sudah selesai," kata Sri Mulyani dalam acara 'BRI Micro Finance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).
Sri Mulyani menilai, Indonesia sudah on track baik dalam penanganan pandemi Covid-19 maupun dalam pemulihan ekonomi. Meski demikian, Sri Mulyani menyebut, pemulihan ekonomi Indonesia tidak semudah yang selama ini dibicarakan banyak pihak.
Dalam perjalanan pemulihan ekonomi selama pandemi, tantangan yang ditemui yakni adanya perubahan kebiasaan masyarakat. Hal itu menyebabkan ketidakselarasan antara pemulihan dari sisi permintaan dengan pemilihan dari sisi pasokan.
"Ini yang menimbulkan komplikasi pertama tahun 2021 pada saat inflasi meningkat karena demand melebihi suplai. Bukan karena masalah produksi belum normal, tapi distribusi transportasi juga belum normal," ujar dia.
Selain itu, tantangan yang juga dihadapi yaitu perihal membaca situasi, di mana semula para pembuat kebijakan atau policy maker memperkirakan inflasi hanya tekanan sementara karena adanya transisi ke kondisi pandemi, namun perkiraan tersebut meleset.