"Ada informasi kalau Spanyol memberikan lampu hijau untuk bisa berlatih," kata Iriawan di Kompleks GBK Jakarta, Selasa (17/11).

Sepulang dari Kroasia, PSSI sebelumnya membidik tiga negara sebagai lokasi pemusatan latihan lanjutan timnas U-19. Ketiga negara tersebut, yaitu Belanda, Jepang atau Korea Selatan.

Namun Belanda belum memberikan jawaban, begitu pun dengan Jepang. Sementara Korea Selatan, menurut Iriawan, pihaknya belum mengantongi izin dari Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) untuk dapat membawa skuad Garuda Muda berlatih di sana.

Meski demikian, PSSI masih terus menjajaki komunikasi dengan KFA demi kelanjutan TC di Negeri Ginseng itu. Namun jika memungkinkan, Iriawan menuturkan PSSI lebih menginginkan mengirim timnas U-19 ke Spanyol ketimbang Korea Selatan.

Pasalnya, apabila berlatih di Korea Selatan, ada sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi, salah satunya yakni kewajiban karantina selama 14 hari. PSSI juga mengkhawatirkan kondisi suhu udara yang sangat dingin pada Desember nanti. "(TC) lebih baik kalau di Eropa. Kalau Korea Selatan ada karantina 14 hari. Kalau Spanyol tidak ada. Ini menjadi pertimbangan,"

"Korea Selatan juga belum ada (izin) baik dari federasi maupun pemerintah. Kalau di Spanyol sudah ada," ujar Iriawan. Sebanyak 38 pemain timnas U-19 Indonesia sudah kembali menjalani pemusatan latihan di Stadion Madya GBK, Jakarta sejak Senin (16/11).

Meski belum mendapat kepastian terkait lokasi TC lanjutan, PSSI bersikeras akan mengirimkan skuad asuhan Shin Tae-yong itu ke luar negeri guna mencari lawan tanding yang kuat sebagai persiapan menghadapi Piala AFC U-19 2020 yang rencananya akan digelar Maret 2021 mendatang di Uzbekistan dan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia.*ant