-
Belum Ada Bukti Ilmiah BPA Pada Air Galon Kemasan Polikarbonat Pengaruhi Metabolisme Tubuh
55 menit lalu -
European business confidence in China is at an all-time low, report says
59 menit lalu -
Bayi Lak-Laki Baru Lahir Diduga Dibuang, Diletakkan Depan Panti Asuhan Surabaya
51 menit lalu -
Zulhas Sebut Ada Penambahan Jumlah Menteri di Pemerintahan Prabowo
38 menit lalu -
Puan: Segera Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Kemarau Panjang
48 menit lalu -
Disbud Badung Gelar Utsawa Dharmagita 2024
42 menit lalu -
Bali United Bermain Standar Kontra Arema FC, Statistiknya Biasa-biasa Saja, Duh
35 menit lalu -
Pemkab Bogor Rancang Konsep Besar Pengembangan Geopark Halimun Salak Bersama Akademisi
29 menit lalu -
Polres Blitar Berhentikan Truk Mencurigakan, Sita 6.307 Botol Arak Bali
26 menit lalu -
Tingkatkan Layanan di Jateng, BTN Perluas Jaringan di Lingkungan Kampus
26 menit lalu -
Persib vs PSM: Pangeran Biru Kembali Berbagi Poin, Bojan Hodak Ungkap Penyebabnya
28 menit lalu -
Residivis, Warga Jalan Angkola Siantar Terancam 7 Tahun di Simalungun
22 menit lalu
Soal Saham Blok Masela, Menteri ESDM Kecewa dengan Shell
JAKARTA - Menteri ESDM kecewa dengan proses pelepasan saham Blok Masela oleh Shell ke Pertamina. Pasalnya, negosiasi pengalihan hak partisipasi atau participating interest (PI) dari Shell ke PT Pertamina (Persero) sebesar 35% berlangsung lama.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian BUMN Tutuka Ariadji menyebutkan, lama nya proses negosiasi (PI) tersebut membuat pemerintah terpaksa kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan sumber gas dari proyek gas Lapangan Abadi Blok Masela.
"Masela itu agak lama, jadi pemerintah kehilangan kesempatannya. Akhirnya Pak Menteri ESDM (Arifin Tasrif) menyampaikan kecewa lah. Jadi kami mau tindaklanjuti," kata Tutuka saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Oleh karena itu, sambung Tutuka, pemerintah dalam waktu dekat akan meninjau kembali perencanaan pengembangan atau Plan of Development (POD) Blok Masela.
"Akhirnya kemarin pak menteri menyampaikan kan pak menteri kecewa lah, jadi kami mau memfollow up, mau revisi pod nya," lanjutnya.