-
AMIN Jadi yang Pertama Menyapa Langsung Masyarakat Adat Bonokeling, Ini Janji Mereka
57 menit lalu -
MotoGP Indonesia 2023 Bakal Didominasi Marshal Lokal dari NTB
59 menit lalu -
Hasil BG Pathum United vs Johor Darul Tazim di Liga Champions Asia 2023-2024: Jordi Amat Beri Assist, Southern Tigers Menang 4-2!
33 menit lalu -
Pak Jokowi Jangan Harap Jadi Ketum PDIP Kini, Ini Sudah Kehendak Arus Bawah
45 menit lalu -
Seorang Pria Membawa Goni Diikat Warga Saat Ketahuan Masuk Rumah
34 menit lalu -
Lionel Messi Ternyata Pernah Penasaran dengan Performa Cristiano Ronaldo
45 menit lalu -
Habiskan Malam di Bandung, Ganjar Pranowo Dapat Sambutan Luar Biasa dari Masyarakat
48 menit lalu -
Pemerintah Beri Dana Insentif Bagi Pemda yang Dianggap Mampu Kendalikan Inflasi
35 menit lalu -
Dubes Rosan Terpukau Menyaksikan Miniatur Indonesia di World Culture Festival 2023
26 menit lalu -
Santri & Jemaah Majelis Taklim Al Irsyad Dapat Fasilitas MCK dari Sukarelawan Ganjar
25 menit lalu -
Pemkot Depok Akan Gelar Salat Minta Hujan Besok Imbas Kemarau Berkepanjangan
31 menit lalu -
Saat Ganjar Disambut Antusias oleh Mahasiswa Unpas
38 menit lalu
Soal Saham Blok Masela, Menteri ESDM Kecewa dengan Shell
JAKARTA - Menteri ESDM kecewa dengan proses pelepasan saham Blok Masela oleh Shell ke Pertamina. Pasalnya, negosiasi pengalihan hak partisipasi atau participating interest (PI) dari Shell ke PT Pertamina (Persero) sebesar 35% berlangsung lama.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian BUMN Tutuka Ariadji menyebutkan, lama nya proses negosiasi (PI) tersebut membuat pemerintah terpaksa kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan sumber gas dari proyek gas Lapangan Abadi Blok Masela.
"Masela itu agak lama, jadi pemerintah kehilangan kesempatannya. Akhirnya Pak Menteri ESDM (Arifin Tasrif) menyampaikan kecewa lah. Jadi kami mau tindaklanjuti," kata Tutuka saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Oleh karena itu, sambung Tutuka, pemerintah dalam waktu dekat akan meninjau kembali perencanaan pengembangan atau Plan of Development (POD) Blok Masela.
"Akhirnya kemarin pak menteri menyampaikan kan pak menteri kecewa lah, jadi kami mau memfollow up, mau revisi pod nya," lanjutnya.