-
Hari Pertama MotoGP Italia 2022 Berakhir Buruk, Joan Mir Kecewa Berat
24 menit lalu -
Reaksi Menko Luhut soal Utang RI Tembus Rp7.000 Triliun: Ndak Ada Masalah
30 menit lalu -
Liverpool Disebut Favorit Juara Liga Champions, Jurgen Klopp Tak Peduli
12 menit lalu -
Cuaca Weekend di Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan
36 menit lalu -
Laporan Keuangan DQ Tahun 2021 Raih Opini WTP
23 menit lalu -
Humor Gus Dur: Jawaban Ketika Ditanya Posisi Politik NU
29 menit lalu -
Pelayanan SIM Keliling Kendari Hari ini, Berikut Lokasi dan Waktunya
36 menit lalu -
Buluk Diduga Terlibat Penipuan, Superglad Buka Suara
32 menit lalu -
5 Fakta Menarik Kartu Prakerja Gelombang 30 hingga Cara Peroleh Bantuan Rp3, 5 Juta
17 menit lalu -
BLT Subsidi Gaji Cair, Sudah Terima Notifikasi Belum?
14 menit lalu -
Gubernur Sultra Ali Mazi Lantik Bahri dan La Ode Budiman Sebagai Pj Bupati Mubar dan Busel
39 menit lalu -
Jenderal Dudung Dukung Modernisasi Alutsista dengan Australia
37 menit lalu
Sekjen Kornas-Jokowi: Ada Menteri Sedang Merayu Presiden Jokowi

GenPI.co - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koordinator Nasional (Kornas)-Jokowi, Akhrom Saleh menyoroti wacana perpanjangan masa jabatan presiden hingga 2027 yang kini menimbulkan polemik.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mendadak mengungkapkan, bahwa para pelaku usaha mendukung wacana perpanjangan jabatan Presiden Jokowi.
Menurut Akhrom Saleh, kondisi itu terkesan ingin memberikan sinyal kepada Presiden Jokowi terkait sikap para menterinya.
"Iya, bisa saja sedang merayu hati presiden. Namun, itu justru seperti memberikan Presiden Jokowi jebakan batman," ujar Akhrom Saleh kepada GenPI.co, Jumat (14/1).
Akhrom Saleh menjelaskan, jebakan itu berupa pandangan negatif publik kepada Presiden Jokowi karena dianggap anti-demokrasi.
Namun, Akhrom Saleh mengingatkan, bahwa Presiden Jokowi sebelumnya tegas menolak wacana yang dianggap akan mengganggu demokrasi di Indonesia.
"Saya kira Presiden Jokowi di berbagai kesempatan dengan tegas menolak wacana tersebut," jelasnya.
Dengan begitu, Akhrom Saleh menolak tegas usulan Menteri Bahlil terkait wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga tiga tahun ke depan.
Menurutnya, alasan dari perpanjangan tersebut pun terksesan tidak ada kajian jelas, bahkan berpotensi merusak demokrasi.
"Kami jelas menolak usulan Menteri Bahlil karena tidak masuk akal dan sebaiknya keinginan itu dibukur dalam-dalam," pungkasnya.(*)
Simak video berikut ini: