-
Update Ranking FIFA Negara Asia Tenggara: Timnas Indonesia dan Malaysia Melonjak, Thailand Turun!
47 menit lalu -
Kalah dari Timnas indonesia, Burundi Langsung Turun 3 Posisi di Ranking FIFA!
42 menit lalu -
Ganjarian Spartan Optimis PDIP Usung Ganjar di Pemilu 2024
35 menit lalu -
Mahfud MD Bilang Tempat Ibadah Boleh Digunakan Kegiatan Politik, Tapi...
44 menit lalu -
Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia Wajib Lakukan Hal Ini di Laga Kedua Kontra Burundi
33 menit lalu -
Bakal Dipolisikan Lantaran Bocorkan Transaksi Rp349 Triliun, PPATK: Terima Kasih Perhatiannya
57 menit lalu -
Tepis Kabar Soal Kabur ke Luar Negeri, Rafael Alun: Saya Selalu Hadir saat Dipanggil KPK
52 menit lalu -
Stefan Effenberg: Nagelsmann Bisa Seperti Heynckes
46 menit lalu -
Francesco Bagnaia Bongkar Perasaannya Usai Jadi yang Tercepat di Sprint Race MotoGP Portugal 2023
19 menit lalu -
DKPP Ungkap Syarat Pemilu yang Demokratis
36 menit lalu -
Anggar Targetkan Dua Emas SEA Games
35 menit lalu -
Roberto Mancini Akui Belum Puas dengan Performa Mateo Retegui
19 menit lalu
Rusa Ekor Putih Ditemukan Membawa Varian Lawas SARS-CoV-2

JAKARTA - Rusa ekor putih ditemukan menyimpan varian SARS-CoV-2 lawas yang tidak lagi terlihat beredar di manusia. Hewan ini merupakan mamalia besar populasinya melimpah di Amerika Utara dan diperkirakan ada sekitar 30 juta rusa berekor putih di seluruh Amerika Serikat (AS)
Para ahli menjelaskan hewan-hewan itu terinfeksi virus corona selama pandemi Covid-19 berkat kontak terus-menerus dengan manusia. Kemungkinan itu terjadi melalui pemberian makan hewan liar, perburuan, kontak dengan sumber air atau air limbah, atau rehabilitasi satwa liar.
Dilansir dari Express, Jumat (3/2/2023). penulis makalah dan ahli virologi Profesor Diego Diel dari Cornell University mengatakan salah satu temuan paling mencolok dari penelitian ini adalah deteksi sirkulasi bersama dari tiga varian yang menjadi perhatian, yaitu alfa, gamma, dan delta, pada populasi hewan liar ini.
"Virus yang muncul pada manusia di Asia, kemungkinan besar setelah peristiwa limpahan dari reservoir hewan ke manusia (...) berpotensi telah menemukan reservoir satwa liar baru di Amerika Utara," ujar Prof Diel.
Dalam studinya, Prof Diel dan timnya menganalisis sekitar 5.700 sampel yang dikumpulkan dari rusa berekor putih di New York pada periode 2020-2022. Mereka membandingkan urutan genom varian SARS-CoV-2 yang ditemukan pada rusa dengan urutan varian yang sama pada populasi manusia di New York.
Analisis mengungkapkan bahwa virus telah bermutasi pada rusa. Sebuah fakta yang menunjukkan bahwa varian tersebut telah beredar di dalam tubuh hewan selama beberapa bulan.
Misalnya, saat varian alfa dan gamma pertama kali ditemukan pada rusa, tidak ada bukti bahwa varian tersebut masih beredar pada manusia di daerah tersebut. Bahkan, pada saat itu, tidak ada varian yang terdeteksi di New York dalam empat hingga enam bulan.
"Ketika kami melakukan perbandingan urutan antara virus yang ditemukan dari rusa berekor putih dengan urutan manusia, kami mengamati sejumlah besar mutasi di seluruh genom virus," kata Prof. Diel.
Selain itu, Prof Diel menyebut beberapa virus yang diurutkan dalam penelitian tersebut memiliki sebanyak 80 mutasi dari urutan manusia. Mutasi ini kemungkinan membantu virus beradaptasi dengan rusa berpotensi membuatnya lebih mudah menular antar hewan.
Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Prof Diel dan rekan-rekannya yang diterbitkan tahun lalu, yang menemukan bahwa -di lima negara bagian AS-Covid-19 ditemukan pada hingga 40 persen dari semua rusa berekor putih.
- Beijing Tetapkan Aturan Spesifik Atur Eksperimen Terkait Virus Corona
- Serapan Rendah, Pemkot Bandung Percepat Booster Kedua
- Pengidap Varian Kraken di Tangerang Selatan Baru Pulang Umroh
- Jabar Urutan Keempat Tingkat Kerawanan Pemilu, Bawaslu Siapkan Antisipasi
- Bupati Sleman Respons Keluhan Warganet Soal Jalan Rusak di Godean