-
Andai Samai Rekor Madrid, Semoga Manchester City Tak Kena Kutukan
37 menit lalu -
Pengurus MUI Bali 2020-2025 Siap Direpotkan Layani Umat
57 menit lalu -
Erick Thohir: Bisnis Pom Bensin Akan Sunset, Bukan Nakut-nakutin!
56 menit lalu -
Inflasi Minggu Pertama Maret 0,09% Gegara Harga Cabai
53 menit lalu -
Erick Thohir Targetkan Holding BUMN Ultra Mikro Lahir pada Kuartal III-2021
47 menit lalu -
Kombes Yusri Pastikan Laga Timnas Vs Tira Persikabo Sudah Dapat Izin, Ini Syaratnya
46 menit lalu -
Kemenkeu Sebut Diskon PPnBM 0 Persen Direspons Positif, Permintaan Mobil Baru Naik
56 menit lalu -
Bea Cukai Amankan Jutaan Batang Rokok Ilegal di Berbagai Daerah
53 menit lalu -
Berusaha Selamatkan Ponsel, Remaja 16 Tahun Tewas Jatuh dari Lantai 12
33 menit lalu -
Timnas Indonesia U-23 vs PS Tira Persikabo, Menpora Puji Penerapan Protokol Covid-19
27 menit lalu -
Juventus Pernah Jual Jersey Cristiano Ronaldo Sampai Rp892 Miliar Hanya dalam 24 Jam
40 menit lalu -
Pastikan Moeldoko Bakal Hadir, Jhoni Allen : KLB Belum Selesai, Masih Menunggu Beliau
37 menit lalu
RI Punya Modal Besar Tarik Investor Bangun Pabrik Mobil Listrik

JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis akan semakin banyak produsen pabrik baterai lithium yang berinvestasi di Indonesia. Hal ini melihat sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Tanah Air berupa bijih nikel laterit merupakan yang terbanyak di dunia.
Baca Juga: Bos BKPM Sebut Ada 'Abu Nawas' yang Hambat Investasi RI
"Investasi yang masuk hilirisasi tambang nikel. Kita sekarang tidak lagi ekspor nikel. Sekarang banyak melirik Indonesia karena 25% cadangan nikel dunia ada di Indonesia," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara The Indonesia Economic Club di iNews TV, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga: Banyak Hantu Berdasi Ganggu Iklim Investasi
Dia menjelaskan, nikel itu merupakan bahan baku pokok untuk pembuatan baterai lithium dalam memproduksi dan mengekspor kendaraan listrik. Sehingga, dengan modal jumlah nikel yang banyak tersebut menjadi pancingan para produsen kendaraan listrik untuk membangun pabriknya di Indonesia.
"Hampir di semua dunia sekarang itu sudah mulai mendorong energy terbarukan. Mereka sudah mulai pada green energi, di mana kendaraan mereka tidak pakai fosil lagi. Pada 2027 60%-70% di Eropa udah pakai batrei. Teknologinya itu adalah nikel. Di Indonesia 25 persen cadangannya adalah nikel," ujarnya.