-
Lima Transformasi Dorong Industri Farmasi
51 menit lalu -
Holywings Indonesia Bantah Cuci Tangan Kasus Miras untuk Muhammad
41 menit lalu -
Dua Napi Sepertinya Enggak Betah di Lapas, Nekat
59 menit lalu -
Anies Diminta Pelopori Politik Bermartabat Jika Maju Pilpres 2024
41 menit lalu -
Valentino Rossi Tertawa Lihat MotoGP Belanda 2022, Ini Alasannya
21 menit lalu -
3 Berita Artis Terheboh: Fakta Pemecatan Razman Diungkap, Ustaz Felix: Kayak Terstruktur
52 menit lalu -
Anies Bikin Posisi Nasdem Tidak Aman, Surya Paloh Harus Hati-hati
11 menit lalu -
Nikita Mirzani Bantah Berstatus Tersangka, Pihak Dito Mahendra: Tinggal Dibuktikan
36 menit lalu -
Wilayah Perpanjangan SIM di Bandar Lampung
41 menit lalu
Raja Yordania Tempatkan Adik Tirinya, Pangeran Hamzah di Tahanan Rumah

AMMAN - Raja Yordania Abdullah II telah memberlakukan pembatasan pada pergerakan, tempat tinggal dan komunikasi saudara tirinya Pangeran Hamzah, memperluas keretakan di antara keluarga Kerajaan Yordania.
Dalam sebuah surat publik dengan kata-kata keras yang diterbitkan pada Kamis (19/5/2022), Raja Abdullah II mengatakan dia telah memutuskan tindakan tersebut karena "perilaku dan aspirasi yang tidak menentu" dari Pangeran Hamzah.
BACA JUGA: Pangeran Hamzah Ditangkap, Menlu Yordania Sebut Ada Pihak Asing Terlibat Rencana Kudeta
"Kami akan memberi Hamzah semua yang dia butuhkan untuk menjalani kehidupan yang nyaman, tetapi dia tidak akan memiliki ruang yang pernah dia gunakan untuk menyinggung bangsa, institusinya, dan keluarganya, atau untuk merusak stabilitas Yordania," kata Raja Abdullah II dalam surat itu, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Raja Abdullah II menambahkan bahwa saudara tirinya selama setahun terakhir ini telah "menghabiskan semua kesempatan untuk memulihkan dirinya di jalan yang benar".
Pengumuman itu menandai babak terbaru dalam perselisihan yang sedang berlangsung di istana. Tahun lalu Pangeran Hamzah ditempatkan di bawah penahanan, membuat perselisihan internal keluarga kerajaan terungkap ke publik.
Abdullah dan Hamzah adalah putra Raja Hussein, yang memerintah Yordania selama hampir setengah abad sebelum meninggal pada 1999.
BACA JUGA: Protes Kebijakan, Pangeran Hamzah dari Yordania Lepas Gelar Kerajaan
Raja Abdullah telah menunjuk Hamzah sebagai putra mahkota setelah suksesi, tetapi kemudian melucuti gelar itu dan sebagai gantinya mengangkat putranya sendiri sebagai pewaris sebagaimana diatur dalam konstitusi negara.
Pangeran Hamzah ditempatkan di bawah tahanan rumah tahun lalu setelah dituduh mencoba mengacaukan monarki, dalam plot yang didukung asing.
Dia kemudian terhindar dari hukuman setelah berjanji setia kepada raja, tetapi mantan kepala penasihat kerajaan, Bassem Awadallah, dan seorang bangsawan kecil dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena keterlibatan mereka dalam skema yang dituduhkan.