-
5 Penyerang Ganas Timnas Indonesia U-20 yang Dipersiapkan untuk Piala Asia U-20 2023, Nomor 1 Baru Dipanggil Shin Tae-yong
47 menit lalu -
Andai Kalahkan Hoki/Kobayashi di Semifinal, Leo Rolly/Daniel Marthin Berpotensi Juara Indonesia Masters 2023
40 menit lalu -
DED Pasar Umum Negara Disiapkan
56 menit lalu -
Kasus Campak Belum Ditemukan di Tabanan
55 menit lalu -
Booster Dua Sasar Rutan Negara
53 menit lalu -
Gerindra Siapkan Kader Perempuan Memenangkan Pemilu 2024 di Jombang
46 menit lalu -
Pol PP Berangus Baliho Kedaluwarsa
53 menit lalu -
Bali Tidak Kekurangan Pangan, Mangku Pastika: Stop Bergantung Pariwisata
58 menit lalu -
Lewat Program Mengajar, Pegawai PLN Bantu Anak-Anak Korban Gempa Pulih
22 menit lalu -
Santrine Abah Ganjar Serahkan Bantuan Al-Qur'an untuk Majelis Taklim di Batanghari
24 menit lalu -
Bupati Bandung Kunjungi Jembrana
54 menit lalu -
Christophe Galtier Pasrah Keylor Navas ke Nottingham Forest
19 menit lalu
Raja Malaysia Punya Kuasa untuk Memilih PM Baru, Ini Alasannya

KUALA LUMPUR - Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah sontak jadi sorotan saat dia mempertimbangkan siapa yang akan menjadi perdana menteri (PM) berikutnya di negara itu.
"Biarkan saya membuat keputusan segera," katanya kepada wartawan pada Selasa (22/11/2022) seperti dikutip Al Jazeera.
Hal tersebut terjadi setelah pemilihan antara pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin yang tidak memperoleh suara cukup untuk membentuk koalisi pada Sabtu (19/11/2022).
Ini akan menjadi ketiga kalinya raja memilih perdana menteri hanya dalam waktu dua tahun, meskipun ini pertama kalinya terjadi setelah pemilihan. Namun, siapa sebetulnya Raja Malaysia?
Baca juga: Sosok Raja Malaysia yang Akan Turut Memilih Perdana Menteri Baru
Raja Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah naik tahta pada 2019 pada usia 59 tahun. Ia menjadi raja Malaysia ke-16 sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1957.
Baca juga: Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin Bersaing, PM Malaysia Akan Dipilih Langsung oleh Raja
Malaysia memiliki monarki konstitusional yang unik di mana raja dipilih secara bergiliran dari keluarga kerajaan sembilan negara bagian, dan masing-masing memerintah selama lima tahun. Al-Sultan Abdullah yang berkacamata itu menjadi raja setelah raja sebelumnya turun tahta secara mengejutkan.
Penguasa negara bagian Pahang di pesisir timur Malaysia, Raja Al-Sultan Abdullah meraih popularitas karena citranya yang membumi di awal pemerintahannya setelah terlihat mengantri di Kentucky Fried Chicken dan membantu korban kecelakaan di sebuah jalan raya.