-
Carlo Ancelotti: Misi Utama Saya Bukan Tinggalkan Paisley dan Zidane
59 menit lalu -
Jefferson Assis, Bomber Garang Calon Pemain Persebaya
41 menit lalu -
AS Bakal Suntik Rp14,5 Triliun untuk Startup RI
59 menit lalu -
Angela Tanoesoedibjo Angkat Isu Pembiayaan Pengurangan Risiko Bencana Sektor Pariwisata di Forum GPDRR 2022
52 menit lalu -
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, PSSI-nya Bangladesh Berharap Bengal Tigers Bisa Tampil Maksimal
45 menit lalu -
Harta Karun Nomor 1 Dunia Ini Terkubur di RI, Jadi Rebutan Elon Musk Cs
38 menit lalu -
Tak Disangka! 3 Artis Ini Punya Harta Karun di Bawah Tanah
47 menit lalu -
Stasiun Gambir Akan Dialihfungsikan untuk Naik Turun Penumpang KRL
43 menit lalu -
Wabah PMK Menghantui Lombok Tengah, Pemkab Bantu Peternak
31 menit lalu -
Mahasiswa UB Tersangka Teroris Sempat Bikin Artikel Ilmiah Terkait Timur Tengah
49 menit lalu -
Jabar Gratiskan Tes PCR Semua Calon Jamaah Haji
43 menit lalu -
Barat Minta Ukraina Serahkan Wilayah ke Rusia, Presiden Zelenskyy Marah Besar
35 menit lalu
PVBMG Sebut Luasan Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru Bertambah

MALANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) memperbarui peta kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Semeru. Dimana pada revisi peta KRB ini didasari pada berbagai aspek dan kajian keilmuan, yang membuat kawasan rawan bencana di Gunung Semeru meluas.
Kepala PVBMG Andiani menuturkan, revisi peta KRB ini dibuat dengan skala 1 : 25.000, berdasarkan hasil pemantauan dan analisa kondisi terkini Gunung Semeru pasca erupsi pada 4 Desember 2021 hingga saat ini. Nantinya peta ini akan memperbarui peta kawasan terdampak Gunung Semeru yang sebelumnya dibuat di tahun 1996.
"Kami melibatkan kurang lebih 30 ahli dari berbagai disiplin ilmu kebumian, para ahli ini ini bukan hanya dari PVBMG tapi juga dari ahli-ahli yang bekerja pusat air tanah dan geologi tata lingkungan," kata Andiani melalui konferensi pers virtual, Jumat (14/1/2022).
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Luncurkan 2 Kali APG pada Dini Hari
Andiani menjelaskan perubahan signifikan pada peta KRB terjadi pada area terdampak kawasan yang masuk rawan bencana. Dimana berdasarkan peta KRB tahun 1996, luasan area 72,6 hektar di sektor tenggara Gunung Semeru, yang menjadi kawasan terdampak pasca erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu.
"Kawasan rawan bencana bertambah luas menjadi 80, 43 hektar. Ini berarti terjadi penambahan sebanyak 12,5 hektar. Pemetaan yang kami lakukan atau revisi yang kami lakukan, memang ada perubahan - perubahan area yang dahulu merupakan KRB dua, sekarang berubah menjadi KRB tiga, area yang dahulunya bukan merupakan KRB dan sekarang menjadi daerah KRB dua," paparnya.
Baca juga: Hari ini, Tercatat 10.400 Warga Tersebar di 406 Titik Pengungsian Paska Bencana Semeru