-
Charles Leclerc Yakin Ferrari Sudah Banyak Belajar untuk Kalahkan Mercedes
42 menit lalu -
Di Sidang Umum PBB, Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Solidaritas Global
37 menit lalu -
Gempa M3,3 Guncang Waropen Papua
59 menit lalu -
Kapal Kargo Terbakar di Perairan Lampung, 26 Penumpang Berhasil Dievakuasi
42 menit lalu -
Klasemen Asian Games 2022 Hari Ini: Indonesia Terbaik Asia Tenggara
59 menit lalu -
Lolos 16 Besar Asian Games 2023, Indra Sjafri Buka Opsi Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Timnas Indonesia U-24
33 menit lalu -
Kasus Kerangka Ibu dan Anak di Depok, Polisi Sudah Periksa 29 Saksi
27 menit lalu -
Coal Mine Fire in Southern China's Guizhou Province Kills 16 People
23 menit lalu -
Peran Ilmu Fisika dalam Bidang Musik
9 menit lalu -
Death Toll Rises in Taiwanese Golf Ball Factory Fire
38 menit lalu
PSSI Ubah Format Kompetisi Liga 1 2023-2024, Klub-Klub Berikan Respons Positif
JAKARTA - Kompetisi sepakbola Indonesia dipastikan akan memiliki format baru di musim 2023-2024 mendatang. Menariknya berbagai stakeholder sepakbola Tanah Air pun mendukung perubahan tersebut, terutama di Liga 1 2023-2024
PSSI yang diwakili Wakil Ketua Umum (Waketum), Zainudin Amali menggantikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan hal tersebut. Menurut Amali, format baru kompetisi tersebut sudah digodog dengan matang setiap tahapannya, sebelum kompetisi Liga 1 resmi digelar 1 Juli mendatang.
Seperti format Championship Series yang akan mempertemukan empat tim teratas di klasemen Liga 1. Sehingga siapa yang akan menjadi juara akan benar-benar ditentukan hingga akhir kompetisi.
"Salah satu unsur penting tentang kompetisi itu kita harus atur dengan sebaik-baiknya. Mungkin saja belum memuaskan semua pihak tetapi paling tidak tahap demi tahap kita sudah mulai tata ini," kata Amali saat menjadi pembicara di acara diskusi yang digelar SeeJontor, di MyTen Cafe SPARK, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
"Bahkan untuk Liga 1, Pak Erick meminta satu di antara pemain asing itu dari ASEAN. Tujuannya adalah supaya sepakbola kita bisa mulai diketahui oleh lingkungan ASEAN. Apalagi momentum yang bagus 32 tahun kita menantikan SEA Games kemarin kita sudah lakukan," ujarnya.
"Jadi ini adalah hal-hal yang kemudian ke depan akan didorong. Supaya terjadi keadilan antara Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Kan biasanya hanya Liga 1, sedangkan Liga 2 dan Liga 3 tidak mendapatkan perhatian. Nah oleh Pak Erick ini diberi porsi yang seimbang dan termasuk mendapatkan hak siar, dan mendapatkan siaran yang baik sehingga semuanya bisa," tambah Amali yang hadir dalam acara FC bertemakan 'Liga Indonesia 2023-2024, Untung Rugi Format Baru' tersebut.
"Karena kita bisa membuktikan bahwa liga-liga yang di bawah juga bisa menghasilkan pemain Timnas. Kita lihat di SEA Games kemarin beberapa dihasilkan dari Liga 2, tidak hanya Liga 1. Tentu lebih banyak Liga 1 karena kompetisinya yang sudah berjalan sangat baik," imbuh Amali.