-
Wah! Perbedaan Penetapan Idul Adha Muhammadiyah-Pemerintah Bisa Sampai 2046
57 menit lalu -
Piala AFF U-19 2022: Media Vietnam Soroti Kemarahan Shin Tae-yong Kelar Laga Timnas Indonesia U-19 vs Timnas Vietnam U-19
29 menit lalu -
Cristiano Ronaldo Minta Man United untuk Melepasnya Musim Panas Ini
45 menit lalu -
Saksikan Filipina vs India di Kualifikasi FIBA World Cup 2023, Live di iNews!
35 menit lalu -
Harga Cabai Bikin Ibu-Ibu Teriak, Rp6.000 Cuma 10 Biji
27 menit lalu -
Pekan Depan, Barcelona Umumkan Secara Resmi Kedatangan Franck Kessie dan Andreas Christensen
44 menit lalu -
Kapal Derek Tenggelam Dihempas Badai, 27 Orang Hilang
54 menit lalu -
Adaptasi Jajang Mulyana Pikat Hati Coach Teco, Kinerjanya Mengesankan
53 menit lalu -
Sontoloyo, Alasan Pelaku Tembak Pendeta Fernando Tambunan Gara-gara Uang Rp 50 Ribu
53 menit lalu -
Pengangkatan PNS dari Honorer K2 Spesial untuk Papua, Lainnya Bagaimana?
51 menit lalu -
Pengumuman! Lowongan CPNS 2022 Segera Dibuka, Lengkapi Syaratnya Sekarang
40 menit lalu -
Antre BBM Berhari-hari, Sopir Taksi di Sri Lanka: Saya Harus Jaga Keluarga
50 menit lalu
Psikolog Ungkap Penyebab Remaja Keranjingan Bermain Online Game

GenPI.co - Psikolog klinis Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Nanda Rossalia, M.Psi berpendapat setidaknya ada sejumlah hal yang bisa didapat seorang remaja dari bermain online game, salah satunya dalam hal kompetensi.
Menurut dia, alasan remaja bermain game untuk menunjukkan kompetensi.
"Balik lagi ke identitas. Menangin permainan, saya tangguh dan kompeten. Berbeda dengan di dunia nyata, nilai saya jelek. Sesuai karakteristik remaja, dia mau untuk building karena ini nanti berguna untuk confident-nya," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/5/2022).
Hal lain yang bisa didapat saat bermain online game, yakni dalam hal otonomi, suatu hal yang amat dibutuhkan bahkan diimpikan oleh seorang remaja dan ini belum tentu dia peroleh di dunia nyata.
Nanda mengatakan bermain online game memberi kesempatan dan kebebasan pada remaja untuk memilih serta mengambil keputusan atau langkah yang harus diambil.
Di sisi lain, online game juga mampu mengisi kebutuhan untuk berinteraksi, terkoneksi, dan mendapat perhatian orang lain yang ini mungkin tidak didapatkan remaja di dunia nyata.
"Karena online game mampu memberikan kebutuhan dasar, sehingga tidak heran kalau remaja larut. 'Di sinilah saya diterima. Inilah kompetensi saya'. Ini bisa memberikan rasa nyaman dan teman," tuturnya.
Lantas, apakah setiap gamer pasti berakhir dengan kencanduan? Nanda mengatakan, hal ini terkait dengan faktor kerentanan.
Ada orang yang memang rentan sehingga akan bisa menjadi kecanduan lantaran memiliki rasa percaya diri dan rasa diri mampu yang rendah dalam mengontrol tindakannya. (antara)
Simak video berikut ini: