-
Kylian Mbappe Ditunjuk Jadi Pengganti Hugo Lloris
58 menit lalu -
ASPIMTEL pilih pengurus baru periode 2023-2026
25 menit lalu -
Selama Ramadhan 2023, ASN Pemprov DKI Kerja hingga Pukul 14.00 WIB
42 menit lalu -
Buruh Bangunan Ajak Pacar Curi Ponsel
58 menit lalu -
Terpilih Lagi Jadi Gubernur BI, Perry Warjiyo: Terima Kasih Pak Presiden
56 menit lalu -
Menggila di Musim 2022-2023, Erling Haaland Disebut Bisa Setara dengan Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo!
47 menit lalu -
Perang Irak, Benarkah Saddam Hussein Punya Senjata Pemusnah Massal?
59 menit lalu -
Isi Chat Terakhir Pitha Haningtyas dengan sang Kekasih Syabda Perkasa Sebelum Meninggal Dunia, Bikin Haru!
36 menit lalu -
IHSG Diprediksi Bergerak 2 Arah pada Level 6.600-6.712
39 menit lalu -
Dikembalikan Jaksa, Polri Lengkapi Berkas Perkara Ismail Bolong
26 menit lalu -
Strategi Sarwo Edhie Wibowo saat Pepera 1969
22 menit lalu -
Senderan SDN 3 Kekeran Jebol
58 menit lalu
Promosikan Tokyo Olympic, Sailor Moon buat Penggemarnya Kesal

Tinggal menghitung hari menjelang dimulainya Tokyo Olympic, menandakan bahwa Komite Olimpiade Jepang tengah memasuki fase akhir dari persiapannya. Kini, mereka makin gencar mempromosikan pra-opening Tokyo Olympic dengan menggaet beberapa “juru bicara” spesial, salah satunya, Sailor Moon.
“Aku berharap kita dapat melihat medali yang bersinar indah layaknya bulan purnama di dada semua orang,” tulis Sailor Moon dalam cuitannya, diikuti dengan hashtag “Ganbare Nippon,” cara umum dalam mengatakan “Semangat, Jepang!” dalam sebuah pertandingan olahraga. Bersama cuitan itu, terdapat tautan menuju situs resmi JOC di mana orang-orang dapat mengirimkan pesan-pesan manis yang akan dikirimkan pada para atlet olimpiade Jepang sebelum pertandingan dimulai nanti.
Nah, karena Sailor Moon merupakan salah satu karakter anime yang dicintai semua orang di seluruh dunia, JOC nampaknya berharap akan mendapatkan reaksi positif atas pesan yang disampaikan Sailor Moon. Sayangnya, yang terjadi justru malah sebaliknya, para fans Sailor Moon kesal!
Nampaknya, ada 2 hal utama yang membuat para fans kesal. Pertama, beberapa fans kesal karena mereka memandang bahwa Sailor Moon terlalu berpihak pada atlet Jepang. Kedua, dengan pandemi yang masih belum usai dan vaksinasi bagi masyarakat umum masih belum merata, banyak penduduk Jepang yang masih menentang digelarnya Tokyo Olympic, dan dengan Sailor Moon digunakan sebagai juru bicara event, kemungkinan besar akan banyak yang tertarik dan berisiko kan?
Berikut beberapa reaksi netizen di Twitter:
“Sailor Moon tak akan mengatakan hal ini. Apakah para karakter anime yang digunakan untuk mempromosikan Tokyo Olympic hanya akan mendukung Jepang? Bukankah anime itu untuk semua orang?”
“Aku tak peduli apakah para atlet Jepang akan mendapat medali atau tidak… Aku ingin mendukung semua atlet dan tim mereka terlepas dari kebangsannya.”
“Jadi medali lebih penting dibanding nyawa manusia? Sangat menodai image Usagi.”
“Medali tak penting, Aku yakin Tokyo Olympic akan mendongkrak jumlah kasus infeksi virus corona.”
“Sangat sedih rasanya melihat Sailor Moon digunakan untuk tujuan komersil.”
Sebenarnya, komentar terakhir agak membingungkan. Pasalnya, Sailor Moon adalah salah satu seri dengan merchandise terbanyak dalam sejarah, dengan deretan mainan dan merchandise lainnya yang dirilis dalam tiga dekade terakhir. Begitu pula urusan “pilih kasih” pada Jepang. Sailor Moon adalah Usagi Tsukino, seorang gadis Jepang. Jadi, tak aneh kan jika ia mendukung tim dari negaranya sendiri? Teman-teman juga akan mendukung Indonesia kan jika tim dari negara kita bertanding?
Merchandise Sailor Moon (Soranews24)Kata “Ganbare Nippon” yang hadir pada cuitan itu juga telah diumumkan sejak 2017 lalu, saat Sailor Moon terpilih sebagai salah karakter anime yang menjadi duta Tokyo Olympic. Selain itu, proyek duta anime ini dirancang oleh Japanese Olympic Committee, organisasi yang mendukung tim dan atlet Jepang secara spesifk, bukan Tokyo Olympics Organizing Committee yang mendukung keseluruhan acara.
Kendati demikian, cuitan tersebut juga mengundang beberapa komentar manis yang diharapkan oleh JPC, seperti “Go Japan!” dan “Aku akan menantikan olimpiade nanti!”
Nampaknya, komentar negatif yang hadir ini diakibatkan oleh situasi Jepang yang masih menghadapi pandemi. Mungkin saja situasi ini tak akan terjadi jika pandemi sudah berakhir kan?