-
Gibran Menanti Keputusan FIFA dan PSSI soal Piala Dunia U-20 2023
57 menit lalu -
Kisah Mualaf Thomas Partey, Gelandang Andalan Arsenal yang Putuskan Peluk Agama Islam demi Nikahi sang Kekasih
53 menit lalu -
Mateo Retegui Dilirik Klub Besar Eropa, Sang Ayah Buka Suara
45 menit lalu -
Marius Wolf Berhasil Puaskan Hansi Flick
42 menit lalu -
Kasus Pembunuhan Terungkap Berkat Ocehan Seekor Burung Beo, Kedua Pelaku Dihukum Seumur Hidup
22 menit lalu -
Marc Marquez Absen di MotoGP Argentina 2023 Akibat Cedera. Joan Mir Ucapkan Doa dan Harapannya
27 menit lalu -
Waskita Beton Precast Lakukan Pembayaran Tahap Pertama kepada Seluruh Kreditur Rp 75,4 Miliar
20 menit lalu -
6 Negara yang Perbolehkan Motor Lintasi Jalan Tol, Indonesia Termasuk?
19 menit lalu -
BMKG Sebut Bibit Siklon Tropis 94S Terpantau di Selatan Jawa Timur, Waspada Gelombang Tinggi
27 menit lalu -
Kisah Tragis Gadis 12 Tahun yang Dipaksa Nikahi Pemerkosanya Usai Dirantai dan Disiksa
23 menit lalu -
5 Pemain Timnas Indonesia yang Siap Menggila di Pertemuan Kedua Kontra Burundi, Nomor 1 Bek Naturalisasi!
23 menit lalu -
Hayam Wuruk dan Gajah Mada Pernah Bertengkar Gara-Gara Kecantikan Dyah Pitaloka
25 menit lalu
Profil Benny Dollo, Mantan Pelatih Timnas Indonesia yang Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun

PROFIL Benny Dollo, mantan pelatih Timnas Indonesia yang meninggal dunia di usia 72 tahun akan dibahas Okezone di artikel ini. Sepakbola Indonesia baru berduka setelah kepergian Benny Doll pada Rabu (1/2/2023) malam WIB.
Benny Dollo merupakan pelatih kelahiran Manado, Sulawesi, Indonesia pada 22 September 1950. Pelatih yang kerap disapa Bendol tersebut memulai karier kepelatihannya pada tahun 1983, atau di usia 33 tahun.
Bendol sempat menangani dua klub sepak bola Indonesia, yang didominasi oleh etnis Tionghoa-Indonesia. Klub sepak bola tersebut bernama Union Makes Strength (UMS) selama dua tahun (1983-1985).
Kemudian, Bendol mencoba peruntungannya dengan melatih klub besar kala itu, Pelita Jaya Jawa Barat. Pada musim pertamanya, Benny belum bisa mempersembahkan trofi. Namun, setelah beberapa musim, Benny akhirnya mempersembahkan tiga gelar Indonesia Galatama pada 1988-1989, 1989-1990, dan 1993-1994.
Setelah mempersembahkan gelar ketiga untuk Pelita Jaya, Bendol kemudian hijrah ke Persita Tangerang. Namun selama di sana, Bendol tidak mendapatkan gelar apapun. Ia pun mencari peruntungan lagi bergabung dengan Persitara Jakarta Utara.
Bendol hanya bertahan satu musim, kemudian ia bergabung dengan Persma Manado. Baru satu musim, Bendol kemudian ditunjuk untuk menangani Timnas Indonesia pada tahun 2000. Selain tim senior, ia juga menukangi kelompok usia 23 tahun.