-
1 Janji Tyrell Malacia Selama Berseragam Manchester United
46 menit lalu -
Timnas Cricket Putri U-19 Indonesia Catat Sejarah, Lolos ke World Cup 2023
31 menit lalu -
Ini Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat yang Membandel
29 menit lalu -
Mulai Sekarang Batasi Makan Daging, Sebegini Porsinya Per Hari
29 menit lalu -
BPIP Minta ASN Aplikasikan Nilai Pancasila sebagai Prinsip Dasar
27 menit lalu -
6 Pemain yang Segera Didatangkan Chelsea pada Musim Panas 2022, Nomor 1 Cristiano Ronaldo
56 menit lalu -
Apple Punya Teknologi Layar iPhone Tahan Air
54 menit lalu -
Miliki Dosen Praktisi SeorangMenpora, Rektor Unnes: Kami Sangat Bersyukur dan Bangga
43 menit lalu -
Klasemen Sementara Grup B Piala AFF U-19 2022 hingga Matchday Kedua: Malaysia U-19 Pepet Laos U-19 di Puncak
42 menit lalu -
3 Camilan untuk Diet yang Jarang Anda Ketahui
29 menit lalu -
Pesan Khusus Menteri Nadiem untuk Alumni MBKM, Mahasiswa Perlu Tahu
16 menit lalu -
Kebijakan Transformasi Erick Thohir di BUMN Dinilai Tepat
35 menit lalu
Produktivitas Rendah Jadi Masalah Negara Berkembang Termasuk Indonesia

JAKARTA - Fokus ekonomi makro pada 2023 diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produktivitas perekonomian di tahun depan.
"Tingkat produktivitas rendah menjadi sebuah permasalahan yang umumnya ditemui oleh negara berkembang tak terkecuali Indonesia," kata - Deputi Bidang Ekonomi PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, dikutip dari Antara, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 28, Lolos Dapat Rp3,5 Juta!
Tingkat produktivitas ekonomi Indonesia, ujarnya, masih lebih rendah dibandingkan negara lain. Selain itu tingkat riset dan inovasi Indonesia juga masih rendah dan di bawah rata-rata global.
Asian Producitivity Organization (APO) Producitivity 2021 Database mencatat factory productivity index Indonesia cenderung menurun sejak 2010 hingga 2019 dan berkisar antara 1-0,85, di bawah Malaysia, Vietnam, Thailand, China dan India.
"Padahal kalau kita lihat korelasi antara productivity dengan PDB per kapita itu positif. Artinya semakin tinggi tingkat produktivitas suatu negara maka akan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan negara tersebut," ucapnya.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang PPKM untuk Tetap Jaga Pengendalian Pandemi Covid-19
Amalia mengatakan kendati ekonomi Indonesia telah menunjukkan pemulihan dari sebagian indikator agregat, tetapi masih ada luka yang belum pulih akibat dampak luka perekonomian yang sebagian besar mengenai sisi produksi.
Hal itu berdampak pada penurunan produktivitas perekonomian, penurunan produktivitas tenaga kerja, dan penurunan produktivitas modal/kapital. Sehingga, tugas besar bangsa adalah menaikkan output potensial agar pertumbuhan tinggi tidak hanya terjadi jangka pendek.