-
Gregoria Mariska Tunjung Ungkap Penyebab Tumbang di Semifinal Swiss Open 2023
54 menit lalu -
4 Fakta Alphard Milik Sri Mulyani Masuk Apron Bandara Soetta
36 menit lalu -
Shayne Pattynama Pamer Tiket ke Indonesia, Bela Skuad Garuda di Laga Kedua Kontra Burundi?
35 menit lalu -
Roberto Mancini akan Rotasi Skuat Italia Saat Tandang ke Malta
44 menit lalu -
Telah dibuka, preorder Nothing Ear 2 di Erajaya Active Lifestyle
43 menit lalu -
Arus Balik Libur Nyepi dan Awal Ramadhan, Jalur Puncak Diberlakukan Ganjil-Genap
52 menit lalu -
Lima tahun Citarum Harum: Sungai penting yang masih jadi 'kakus raksasa' karena limbah tinja
30 menit lalu -
Hujan Di Mana-Mana, BMKG: Waspada Banjir!
38 menit lalu -
Kim Min-jae Soal Isu ke Tottenham: Itu Omong Kosong!
14 menit lalu -
Sheikh Qatar Setuju Harga MU Rp 112 Triliun
35 menit lalu -
Ibrahimovic Jadi Pemain Tertua
36 menit lalu -
Casemiro Jadi Kapten Baru Timnas Brasil
36 menit lalu
Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Turun Sepanjang 2022

JAKARTA - Produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengalami penurunan sepanjang 2022. INCO mencatatkan produksi sebesar 60.090 metrik ton nikel dalam matte sepanjang 2022.
Angka produksi tahun lalu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan keseluruhan produksi pada 2021 yang tercatat sebesar 65.388 metrik ton. Presiden Direktur INCO Febriany Eddy mengatakan bahwa penurunan produksi perseroan pada tahun lalu utamanya disebabkan oleh keterlambatan dalam penyelesaian pembangunan kembali Tanur 4.
"Kinerja Tanur 1, Tanur 2 dan Tanur 3 berada di atas anggaran untuk tahun 2022, namun produksi tahunan secara keseluruhan lebih rendah dari target kami sebelumnya terutama karena keterlambatan dalam penyelesaian pembangunan kembali Tanur 4," kata Febrianny dalam keterangan resminya, Selasa (31/1/2023).
Secara rinci, produksi pada kuartal IV tahun 2022 mencapai 16.183 metrik ton nikel dalam matte. Angka itu 8% lebih rendah dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada kuartal III 2022 yang sebesar 17.513 metrik ton.
Sementara itu secara year on year, basis produksi perseroan pada 2022 juga menurun 8% dibandingkan dengan produksi pada 2021, utamanya disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 pada semester pertama tahun 2022.