-
Kontribusi Terhadap Pendapatan Negara, SIG Raih Penghargaan di Ajang Prominent Awards 2023
38 menit lalu -
Survei Sebut Elektabilitas Bakal Calon Presiden Anies Baswedan Naik Tipis
58 menit lalu -
Derma Express: Membawa Kecantikan Lebih Terjangkau ke Bali
49 menit lalu -
Dijanjikan Kerja, ABG Cantik Ini Dijual Pasutri untuk Open BO Lewat MiChat
37 menit lalu -
Gagalkan Peredaran 55 Ribu Pil Ekstasi di Gunung Sahari, Polisi Tangkap 1 Tersangka
46 menit lalu -
Hasil Timnas Korea Utara U-24 vs Timnas Bahrain U-24 di Asian Games 2023: Menang 2-0, Chollima Melaju ke Perempatfinal
57 menit lalu -
Polisi Peminta Uang Jalan ke Korban Begal di Bandung, Diberikan Sanksi Disiplin!
44 menit lalu -
Hasil Timnas Iran U-24 vs Timnas Thailand U-24 di Asian Games 2023: The Elephant War Tersingkir Usai Kalah 0-2
53 menit lalu -
BREAKING NEWS: Korut Akan Usir Travis King, Tentara AS yang Membelot 2 Bulan Lalu
37 menit lalu -
Dukungan Kemenangan Terus Bergulir Untuk Budiman Damanik, Caleg DPR RI
27 menit lalu -
Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan Izin Fasilitas Kepabeanan yang Beri Sugudang Manfaat
51 menit lalu -
Ini Aturan Lengkap soal TikTok Shop Cs
17 menit lalu
Pria Bersenjata Lepaskan Tembakan Membabi Buta di Acara Kelulusan Sekolah, Tewaskan 2 Orang
RICHMOND - Seorang pria bersenjatakan empat pistol menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya ketika ia menembak ke arah kerumunan di luar upacara kelulusan SMA di Richmond, Virginia, Amerika Serikat (AS) pada Selasa, (6/6/2023) kata polisi.
Polisi mengatakan mereka menangkap seorang tersangka, seorang pria berusia 19 tahun yang mengenal salah satu korban dan menembaknya di tengah kerumunan yang baru saja keluar dari upacara pemberian ijazah Sekolah Menengah Huguenot di dalam sebuah teater di kampus Universitas Virginia Commonwealth.
Tersangka kemungkinan akan didakwa dengan dua dakwaan pembunuhan tingkat dua di samping pelanggaran lainnya, kata Kepala Polisi sementara Richmond Rick Edwards dalam konferensi pers. Edwards menyebut perilaku penembak itu "menjijikkan dan pengecut", karena perselisihannya tampaknya hanya dengan satu orang.
"Ketika Anda memiliki kerumunan seperti ini, orang yang tidak bersalah akan terperangkap dalam kekacauan, dan itulah yang terjadi hari ini," kata Edwards sebagaimana dilansir Reuters.
"Jelas, ini seharusnya menjadi tempat yang aman...Sangat tragis bahwa seseorang memutuskan untuk membawa senjata ke insiden ini dan menghujani komunitas kami dengan teror."
Amerika Serikat telah terbiasa dengan penembakan massal di tempat-tempat umum seperti sekolah, pusat perbelanjaan, dan gereja.