-
Sudirta Gali Informasi tentang Calon Kapolri dari Kompolnas
52 menit lalu -
Kempo Gianyar Try Out ke Banyuwangi
53 menit lalu -
Daniella Chavez Gratis, Cristiano Ronaldo Bayar Rp133 Juta per Jam ke Andressa Urach
59 menit lalu -
Irina Shayk Dibuang, Cristiano Ronaldo Pilih Kencani 4 Perempuan Seksi Ini
46 menit lalu -
Disnaker Batam Buka Pelatihan untuk Pencari Kerja
47 menit lalu -
Sidang Perdana Gus Nur Terdakwa Ujaran Kebencian terhadap NU Digelar Hari Ini
53 menit lalu -
Cerita 5 Pemain yang Ditendang Manchester United pada Bursa Transfer Musim Dingin, Salah Satunya Bintang Treble Winner
56 menit lalu -
Wanita 108 Tahun Menjadi Orang Tertua di Dunia yang Disuntik Vaksin
30 menit lalu -
Diduga Ikut "Merampok" Jatah Orang Miskin, Ihsan Yunus Dapil Jambi Dicopot Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI
33 menit lalu -
Sudiartana Ikut Ramaikan Bursa Ketua DPC Demokrat Bangli
53 menit lalu -
Bos Petronas Yamaha: Marc Marquez Tak Boleh Dicoret dari MotoGP 2021
50 menit lalu -
Beberapa Manfaat Campuran Lemon dan Madu untuk Kesehatan
36 menit lalu
Presiden Jokowi Bahas Libur Panjang Akhir Tahun Secara Khusus, Kenapa?

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membahas antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada momen libur panjang akhir Desember 2020 di rapat terbatas kali ini. Pembicaraan mengenai itu akan dilakukan secara khusus.
"Secara khusus nanti akan kita bicarakan mengenai libur panjang yang akan ada di bulan Desember, akan kita bicarakan dalam rapat hari ini secara khusus," ujarnya dalam ratas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Baca Juga: Tjahjo Kumolo: PNS Tetap Libur Panjang Akhir Tahun
Menurut Jokowi pada 22 November 2020, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 12,78%. Angka ini lebih rendah dari rata-rata dunia yang mencapai 28,41%. Kemudian angka kesembuhan di RI mencapai 84,03%, berada di atas rata-rata dunia yang hanya 69,20%.
"Ini agar terus kita perbaiki," imbuhnya.
Sedangkan di bidang ekonomi, tren pertumbuhan di kuartal kedua sebesar -5,32%. Lalu membaik di kuartal ketiga jadi -3,49%. Jokowi berharap pada kuartal keempat perolehan angkanya menjadi lebih baik lagi.