-
Kepala BKN: PPPK Itu ASN, Bukan Honorer!
53 menit lalu -
Nostalgia Skuat Inti Liverpool saat Pertama Kali Jurgen Klopp Mendarat, Cuma Dua Biji Pemain
46 menit lalu -
Zlatan Ibrahimovic Akui Pernah Bicara dengan Tembok Rumah
37 menit lalu -
Chris Smalling Sangat Kecewa Timnya Kalah di Derby Della Capitale
33 menit lalu -
Laporan dari Tim SAR: 25 Korban Longsor di Sumedang Sudah Ditemukan, 15 Orang Masih Dicari
54 menit lalu -
3.571 Rumah di Kabupaten Balangan Kalsel Terendam Banjir
39 menit lalu -
Kondisi Terkini Banjir di Kalsel, Perahu Karet dan Helikopter Jadi Transportasi Utama
54 menit lalu -
Erick Thohir Tuntut Direksi BUMN Belajar pada Milenial
51 menit lalu -
Zein Alhadad dan Lika-liku Jadi One Man Club Bersama Niac Mitra
51 menit lalu -
Waspada Penipuan Form Online Banpres Usaha Mikro
30 menit lalu -
Bisikan Sri Mulyani soal Dana SWF ke Jokowi
39 menit lalu -
Saling Ejek Saat Bantu Bencana Alam, Warganet Minta FPI dan Banser Bersatu
54 menit lalu
Premium Dihapus, Angkutan Umum Makin Kesulitan

JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyatakan bahwa dihapusnya bahan bakar premium tentunya akan berdampak ke industri angkutan umum. Nantinya, bakal berdampak juga ke masyarakat pengguna angkutan umum.
Sekretaris Jenderal Organda Ateng Aryono mengatakan, industri angkutan umum akan bertambah beban operasionalnya. Dengan dihapusnya premium, otomatis akan ada kenaikan tarif angkutan umum yang dirasakan masyarakat.
Baca juga: BBM Premium Hilang, Organda Minta Harga Pertalite Turun
"Wajar jika nanti ada kenaikan tarif, tapi secara umum, industri angkutan umum juga akan terkoreksi, terlebih setelah sebelumnya sudah sulit akibat kondisi pandemi Covid-19," ujar Ateng dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Kamis(19/11/2020).
Ateng mengatakan, situasi pandemi saat ini menjadikan okupansi angkutan umum rendah. Hal ini terjadi secara menyeluruh di Indonesia.
Baca juga; Harga Pertalite Rasa Premium Rp6.450 per Liter Ada di 85 Kota
"Angkutan perkotaan kisaran okupansinya hanya 30-40%. Nanti mereka dibebani lagi dengan dihapusnya premium yang mengharuskan mereka membeli pertalite," tambahnya.