-
Hadi Serahkan Senjata Api Rakitan Laras Panjang kepada TNI
54 menit lalu -
Kebebasan Sipil di Indonesia Memburuk, Kata SMRC
49 menit lalu -
Prediksi: Real Sociedad vs Atletico Madrid
25 menit lalu -
Misteri Suara Tembakan di Pasar Minggu Terungkap, Pelaku Diduga Brimob Berpangkat Kompol
38 menit lalu -
Nadiem Makarim Memuji Guru: Garda Terdepan Mewujudkan Merdeka Belajar
29 menit lalu -
160 Ribu Guru Lulus PPPK, Baru 65 Persen yang Dapat SK, PGRI Bilang Begini
39 menit lalu -
Potret Modis Rachel Vennya Pakai Tanktop Zebra, Netizen: Awww Damagenya
36 menit lalu -
Menteri Suharso Bertandang ke Jerman Bahas Energi dan Perubahan Iklim
22 menit lalu -
Minggu Penuh Hoki, Intip Peruntungan 3 Zodiak Beruntung Ini
9 menit lalu
Polri Koordinasi dengan Bank Indonesia Terkait Dugaan Kebocoran Data

JAKARTA - Data Bank Indonesia (BI) diduga bocor berdasarkan adanya unggahan dari platform keamanan siber DarkTracer di Twitter pagi tadi.
Menanggapi hal tersebut, Polri menyatakan melakukan koordinasi dengan pihak Bank Indonesia terkait dengan adanya informasi dugaan kebocotan data.
"Mau dikomunikasikan dulu dengan pihak BI terkait isu tersebut," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Ada yang Jual NFT Selfie KTP, Kemendagri: Rentan Kejahatan Siber
Diketahui, melalu postingan tersebut, DarkTracer menggungah sebuah foto dari darkweb, di mana menampilkan sejumlah file dengan nama corp.bi.go.id.
Adapun keterangan bahwa teradapat 838 folder yang berisi data, diduga data BI. Ukuran berkasnya mencapai 487,09 MB.
Baca juga: Waspada! Ada Situs Palsu Film 'Spider-Man: No Way Home, Ini Ciri-cirinya
Sebelumnya, DarkTracer juga melaporkan 40.629 data pengguna internet Indonesia sudah terifeksi beberapa malware Stealier, seperti Redline, Racoon, Vidar, dan sebagainya.