-
Kerennya Polisi Abu Dhabi Pakai Ducati Panigale V4R
23 jam lalu -
Achmad Zaky Lepas Jabatan CEO Bukalapak
23 jam lalu -
Lima Hal yang Perlu Anda Ketahui dari Yamaha XSR 155
23 jam lalu -
Kenapa Suzuki Recall Ribuan Unit Ertiga, Ciaz dan XL6?
23 jam lalu -
Zarco Tetap di MotoGP, Tahun Depan Bela Ducati
23 jam lalu -
Hadapi Barcelona, Antonio Conte Minta Bantuan Para Suporter
23 jam lalu -
Real Madrid Siapkan 2 Pemain Demi Gaet Pogba
21 jam lalu -
Kepatuhan Pajak Masih Jeblok, UI Edukasi Milenial
21 jam lalu -
Jernihnya Mata Air Aqua Sekaligus Tempat Wisata di Subang
14 jam lalu -
Presiden Barcelona Mengelak Soal Rumor Transfer Lautaro Martinez
23 jam lalu -
Supra GTR Speed Challenge, Tantang Pecinta Kecepatan
11 jam lalu -
Profil Rachmat Kaimuddin, CEO Baru Bukalapak
22 jam lalu
PKS Tetap Oposisi Sampai Jokowi Gak Jadi Presiden

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya akan tetap menjadi oposisi hingga lima tahun kepemimpinan Presiden Jokowi di periode kedua.
Ia mengatakan keputusan untuk berada di luar pemerintahan tersebut juga telah diambil berdasarkan musyawarah Majelis Syura ke-8.
"Jadi jelas lah bagi kita semua dalam pengesahan dalam lembaga tertinggi partai ini maka PKS insyaallah akan tetap di luar pemerintahan Pak Jokowi selama lima tahun ke depan," kata Sohibul di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).
Baca Juga: Jokowi Ditanya Rasanya Jadi Presiden: Enak Pusingnya!
Baca Juga: Gerindra Manuver Sodorkan Wagub, PKS Tak Tinggal Diam
Lanjutnya, ia menuturkan ada beberapa alasan mengapa PKS tetap mengambil sikap politik berada di luar pemerintahan. Pertama, menurut dia, PKS ingin menjaga kepantasan dalam demokrasi di mana harus terdapat partai penyeimbang.
"Rasanya aneh bila di negara yang sudah menetapkan bahwa sistem politiknya adalah demokrasi lalu semua jadi bagian dari pemerintah gak ada yang check and balances, masa gak ada penyeimbang. Dengan sikap ini justru PKS ingin selamatkan demokrasi Indonesia," katanya.
Kedua, PKS ingin memberikan pelajaran politik, bahwa dalam pesta demokrasi akan ada pihak yang menang dan kalah.
Ia menuturkan PKS sebagai pendukung pasangan capres dan cawapres yang kalah dalam pilpres akan memberikan kesempatan kepada pihak yang menang untuk menjalankan pemerintahan.
Kemudian alasan ketiga yakni PKS menterjemahkan keinginan masyrakat yang sama halnya dengan mereka agar dalam berdemokrasi harus ada partai penyeimbang.
Penulis: Redaksi
Editor: Vicky Fadil
Foto: Puspa Perwitasari