-
Survei IPS: Elektabilitas Prabowo Masih Teratas
54 menit lalu -
Ingat! Puncak Supermoon Terakhir di 2022 akan Terjadi Jumat Besok
45 menit lalu -
Terungkap, Ini yang Dilakukan Putri Candrawathi Saat Penyidik Menggeledah Rumah Ferdy Sambo
52 menit lalu -
Belum Ada Ternak Selain Sapi yang Dapat Vaksin PMK
50 menit lalu -
Luncurkan 2 Buku Terbaru, Bamsoet Ingatkan Ancaman Krisis Global
41 menit lalu -
Ini Rincian Agenda Pertemuan KIB di Surabaya
44 menit lalu -
Beli Sembako, Warga di Toba Bisa Bayar Pakai Sampah, Ada yang Sampai Bawa Berkarung-karung
53 menit lalu -
Lawan Timnas Indonesia U-16 di Final, Vietnam Ketiban Rezeki Nomplok
51 menit lalu -
6 Potret Kecantikan Anna Maria Istri Petinju Chris John yang Jarang Tersorot, Nomor 1 Bikin Iri Pasangan Lain!
55 menit lalu -
Ferdy Sambo Jadi Otak Kematian Brigadir J, Media Asing Kaget
31 menit lalu -
Semarakkan HUT RI, KBRI Tunis Gelar Aneka Lomba dan Kegiatan
31 menit lalu -
GSBI: UU Cipta Kerja Sebabkan Penghidupan Buruh Upah Terampas
28 menit lalu
PKS Perjuangkan Lebih dari Dua Pasang Calon di Pilpres 2024 demi Cegah Polarisasi

JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, pihaknya memperjuangkan adanya lebih dari dua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024. Tujuannya demi mencegah terjadinya polarisasi.
"PKS memperjuangkan adanya pasang calon lebih dari dua pada pilpres (pemilihan presiden) mendatang. Hal Ini untuk menghindari adanya polarisasi bangsa. Kami tidak ingin adanya keterbelahan," kata Aboe, saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk "Reformasi Partai Politik: Meneguhkan Perannya sebagai Pilar Utama Demokrasi", sebagaimana dipantau dalam kanal YouTube FISIP UMJ, di Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Oleh karena itu, lanjut dia, sejak merayakan Milad Ke-20 PKS, partai ini mulai membangun komunikasi politik dengan berbagai partai politik, seperti melalui tindakan melobi sejumlah partai politik (parpol) dan memfasilitasi perjodohan antara parpol dalam mengusung calon presiden (capres). Menurut Aboe, perjuangan menghadirkan lebih dari dua pasangan calon dalam Pilpres 2024 juga merupakan wujud dari upaya PKS untuk menjalankan salah satu peran partai politik, yakni peran sebagai sarana pengatur konflik.
"Sejak sekarang (untuk menghadirkan lebih dari dua paslon presiden-wakil presiden), kami melakukan lobi-lobi (dengan parpol), masih berlanjut, masih panjang waktunya. Paling tidak, masih satu tengah tahun lagi. Ini sebenarnya adalah bagian dari peran parpol sebagai pengatur konflik," kata dia.
Dalam perannya sebagai sarana pengatur konflik, partai politik sepatutnya mengatasi beragam persoalan yang ada di tengah suasana berdemokrasi, seperti mencegah terjadinya polarisasi dalam kontestasi politik, melalui berbagai pendekatan dan cara. Dengan demikian, Aboe memandang peneguhan peran partai politik dalam demokrasi menjelang pemilihan presiden, salah satunya memang dapat dilakukan dengan memperbanyak calon presiden.
"Ringkasnya, dapat dikatakan, dalam konteks kekinian, peneguhan peran parpol dalam demokrasi menjelang pilpres ini dapat dilakukan dengan memperbanyak capres yang berkontestasi di Pemilu 2024," kata dia.
Lalu terkait dengan sosok capres yang diusung, Aboe menilai, pihak yang diusung memang sebaiknya berasal dari internal partai. Meskipun begitu, hal tersebut bukan menjadi nilai mati. "Ini bukan menjadi nilai mati karena kita harus mencari titik temu dengan parpol lain dengan membangun koalisi. Jika realitas politik mempertemukan capres dari dua parpol, ini menjadi nilai lebih," ujar dia.
- PP Muhammadiyah Apresiasi Gagasan Duet NU-Muhammadiyah di Pilpres 2024
- Sekjen MUI Ungkapkan Keresahan Soal Oligarki Politik dan Ekonomi
- Sekjen MUI Doakan Gerakan Duet NU-Muhammadiyah di Pilpres 2024
- Naturalisasi Jordi Amat Dikritik, 'Jangan Obral Tanpa Bukti Prestasi, Harus Selektif'
- UMY Kembangkan Radio Edukasi dan Dakwah di Sleman