-
Begini Perbedaan Vaksin Sinovac Made in China dan Bikinan Bio Farma
49 menit lalu -
Greysia Polii pun Menangis di Pelukan Apriyani Rahayu Usai Final Yonex Thailand Open
44 menit lalu -
iNews Sore" Live di iNews dan RCTI+ Minggu Pukul 16.00: Semeru Erupsi, Manakarra Gempa Bumi
49 menit lalu -
Jadwal Final Piala Super Spanyol Barcelona vs Bilbao : Peluang Trofi Perdana
53 menit lalu -
Persib Bandung Usul Liga 1 2021 Dimulai Agustus Mendatang
38 menit lalu -
Beberapa Makanan yang Bisa Membuat Payudara Sehat dan Kencang
54 menit lalu -
Helikopter AU Jatuh Tewaskan 7 Orang Diduga Akibat Kerusakan Mesin
46 menit lalu -
Komjen Listyo Sigit Pernah Menggagas Tablig Akbar, Ulama Terkenal Datang
51 menit lalu -
Pasukan TNI Dirikan Tenda Untuk Warga Terdampak Gempa di Sulbar
51 menit lalu -
Mengenal Pneumonia, Penyakit yang Diderita Farida Pasha Sebelum Wafat karena Covid-19
38 menit lalu -
Utang RI Tembus Rp6.075 Triliun, Sri Mulyani: Akibat Covid-19
28 menit lalu -
Pertamina Tambah Pasokan 130 Metrik Ton LPG untuk Warga Terdampak Gempa di Majene dan Mamuju
54 menit lalu
Perusahaan Startup Bandung Sulit Cari Developer Bertalenta

BANDUNG -- Komunitas Google Developer Group (GDG) dan GDG Cloud Bandung mengungkapkan gaji developer startup berstatus lulusan baru yang besar, membuat perusahaan-perusahaan rintisan kesulitan mendapatkan talenta. Sebab, developer yang mumpuni banyak direkrut oleh unicorn besar.
"Untuk yang baru lulus (freshgraduate), Rp 15 juta sampai Rp 20 juta," ujar Community Leader GDG Bandung, Dimas Satrio di acara Developer Festival (Devfest) 2019 di Click Square Mall Naripan, Kota Bandung, Sabtu (7/12) hingga Ahad (8/12).
Dengan gaji developer sebesar itu, ia mengungkapkan perusahaan startup yang bisa membayar yaitu perusahaan besar. Satu sisi katanya, akibat kondisi tersebut perusahaan startup di Bandung mulai kesulitan mencari developer.
"Seringnya (developer startup) dibawa ke perusahaan di Jakarta. Persaingan gaji sangat tinggi," katanya. Melihat kondisi tersebut, ia yang tergabung di dalam komunitas Google Develepor menyelenggarakan Devfest 2019 untuk mempertemukan pelaku startup dan meningkatkan skill para develepor muda yang datang.
Harapannya, menurutnya developer muda hasil dari mengikuti Devfest 2019 bisa dimanfaatkan perusahaan startup yang baru berkembang. "Gagasannya acara ini dari Google, outpout-nya agar anak muda Bandung upgrade skill, makin bagus dan mempunyai relasi. Apalagi anak Bandung jago di teknologi," katanya.
Dimas menambahkan, selama ini perusahaan-perusahaan startup besar banyak menyasar Kota Bandung untuk menarik talenta-talenta berkualitas. Ia mengkhawatirkan apabila seluruh talenta dibawa ke luar daerah maka ekosistem teknologi di Kota Bandung tidak berkembang.
"Unicorn di Indonesia itu banyak cari talent di Kota Bandung, kita tidak ingin talent Kota Bandung pindah semua ke Jakarta atau ke kota besar lainnya. Tapi di Bandung tidak berkembang ekosistem industri," katanya.
Google Developer Expert untuk Google Technology, Ivan Kristianto mengatakan pihaknya menginisiasi pembentukan komunitas GDG. Dengan harapan talenta muda yang ada bisa meningkatkan kemampuan dan skill. Bahkan terlahir bakat-bakat baru.
Ia berharap dengan kegiatan Developer Festival 2019, para developer muda dan calon developer startup bisa memperoleh informasi terbaru tentang teknologi digital mendatang. Pihaknya pun mendorong peningkatan web platform.
"Google kan search engine, tentu semakin baik web konten dan web platform, tentu search engine semakin baik juga," katanya.
- UBSI Karawang Siapkan Calon Programer
- Mahasiswa UBSI Bogor Belajar Web Developer dari Pakar
- Ekspor Karya Ilustrator Adobe Anda ke HTML5
- Klopp Sanjung Penampilan Pemain Pelapis Liverpool
- Instagram Perketat Pendaftaran dengan Tanggal Lahir