-
Fede Valverde Sebut Performanya Menurun karena Piala Dunia 2022
43 menit lalu -
Soal Pemanggilan Menkominfo di Kasus BTS, Jaksa Agung: Tunggu Waktunya
51 menit lalu -
Jelang SNPMB 2023, Politeknik Negeri Bali Perkuat Sinergi Bersama Guru BK SMA/SMK se-Bali
33 menit lalu -
Soal KIB, Sekjen PKS: Serba Mungkin
59 menit lalu -
PSS vs Persik: Divaldo Alves Fokus Benahi Ini
31 menit lalu -
Tokoh Umat Islam India Sarankan Muslim Bangun Lembaga Pendidikan Ketimbang Masjid
55 menit lalu -
IDI Imbau tidak Beli Obat Sirop tanpa Resep Dokter
38 menit lalu -
Shin Tae-yong Memang Minta Marselino Ferdinan Pulang Dahulu
37 menit lalu -
Esports Free Fire Tom Liwafa Tumbangkan Belasan Tim di Turnamen Snapdragon Pro
35 menit lalu -
Ingin Pemilu Kondusif, PKS Buka Peluang Koalisi dengan Golkar
29 menit lalu -
Berita Duka, Anggota DPR T Sama Indra Meninggal Dunia
30 menit lalu -
Cristiano Ronaldo Diyakini Akan Terus Bermain hingga Usia 40-an karena Hal Ini
50 menit lalu
Perhatikan 5 Hal Ini untuk Hindari Lowongan Kerja Bodong

GenPI.co - Setiap perusahaan yang mengiklankan lowongan pekerjaan tentu harus mencantumkan data secara menyeluruh, mulai dari profil perusahaan, jenis pekerjaan, gaji, lokasi, deskripsi pekerjaan, hingga kualifikasi yang dibutuhkan.
Namun, di jaman sekarang ini tak jarang ditemui oknum yang mengatasnamakan perusahaan untuk menjebak calon pekerja demi meraup keuntungan semata.
Oleh karenanya untuk menghindari terjadinya penipuan semacam ini, calaon pekerja wajib memperhatikan 5 kiat di bawah ini. Apa saja?
1. Ketika kamu menemukan iklan lowongan pekerjaan, pastikan kredibilitas alamat dan nomor kontak perusahaan tersebut.
Coba untuk mencari alamat resmi perusahaan, dan jika alamat yang kamu temukan berbeda dengan alamat yang tercantum, itu bisa menjadi salah satu contoh iklan lowongan pekerjaan palsu.
2. Saat melakukan riset perusahaan, kamu bisa juga memeriksa posisi yang ditawarkan di iklan lowongan yang kamu temukan untuk memastikan adanya lowongan untuk posisi pekerjaan tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa mencari tahu mengenai hal-hal terkait posisi pekerjaan yang mereka tawarkan seperti deskripsi pekerjaan, gaji, dan kualifikasi posisi tersebut.
3. Data-data pribadi yang sering diminta oleh lowongan pekerjaan palsu adalah foto KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan NPWP. Biasanya mereka meminta data-data tersebut secara detil termasuk foto halaman depan dan belakang.
Padahal, sebenarnya dokumen-dokumen tersebut belum dibutuhkan ketika kamu masih di tahap awal melamar kerja. Hati-hati saat kamu membagikan data-data pribadi tersebut, setidaknya sampai kamu sudah melewati tahap wawancara.
Perekrut pekerjaan yang meminta uang adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat menemukan iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan.
4. Jika kamu harus membayar untuk melamar sebuah pekerjaan, kemungkinan itu adalah penipuan.
Ketika kamu menemukan kasus-kasus penipuan seperti itu, laporkan ke pihak yang berwenang sehingga mereka berhenti melakukan penipuan kepada lebih banyak orang.
5. Biasanya, ketika perusahaan memberikan informasi panggilan wawancara, mereka mengirimkannya melalui email resmi perusahaan.
Pastikan kamu mengirimkan CV atau menerima panggilan wawancara dari alamat email yang resmi seperti ini :
Resmi: [email protected]
Fiktif: [email protected] atau [email protected]
Biasanya, oknum perusahaan palsu akan memilih nama domain yang mirip dengan domain asli, bahkan menyiapkan konten serupa untuk meyakinkan kamu. Perhatikan kembali apakah ada salah penulisan pada nama perusahaan atau tidak.
Bila kamu tidak berhati-hati, data pribadi kamu bisa dicuri oleh penipu.(*)
Lihat video seru ini: