-
Disdikpora Denpasar Hapus Jalur Zonasi Covid-19 PPDB 2023, Ini Alasannya
50 menit lalu -
Makin Anjlok, Sebegini Harga Emas di Pegadaian pada 9 Juni 2023
59 menit lalu -
Gaji Ke-13 Mulai Dicairkan Hari Ini, Pemkot Banjarbaru Siapkan Rp 18,3 Miliar
49 menit lalu -
Konsisten Pasang Bendera Indonesia di Instagram, Pertanda Emil Audero dan Kevin Diks Siap Bela Timnas Indonesia?
40 menit lalu -
Jadwal Dividen Indo Kordsa (BRAM) Rp200 per Saham
49 menit lalu -
Lagi Mode Bucin, Marc Marquez Siap-Siap Menggila di MotoGP Italia 2023
47 menit lalu -
Synology tawarkan HDD SATA Seri Plus
48 menit lalu -
Profil Stadion Olimpiade Ataturk, Venue Final Liga Champions 2022-2023 yang Pertemukan Manchester City vs Inter Milan
36 menit lalu -
Cerita Keluarga Saat Mencari Keberadaan Angeline, Sempat Bertemu Pelaku
34 menit lalu -
Harga Gula Siap Naik Jadi Rp 15.500 per Kg
24 menit lalu -
Mateo Kovacic Segera Jadi Pembelian Pertama Manchester City pada Bursa Transfer Musim Panas 2023
18 menit lalu -
Shin Tae-yong Bongkar Cara Timnas Indonesia Kalahkan Argentina di SUGBK
39 menit lalu
0
Penjualan Pakaian Lokal Membaik

Para pedagang pakaian lokal di Pasar Lokasi Crana Bangli, misalnya, mulai mendapatkan peningkatan berkah dari hasil penjualan pakaian.
Salah seorang pedagang, Ni Komang Sulasmi mengaku mendukung dan menyambut positif keputusan pemerintah menghentikan impor bakaian bekas. Menurut dia, sebelum ada baju bekas beredar di pasaran, tokonya selalu ramai dikunjungi pembeli. Kemudian sejak baju bekas mulai masuk, pembeli makin berkurang. "Pembeli tergiur membeli pakaian bekas karena harganya lebih murah. Akibatnya toko saya sepi pembeli," ungkapnya Minggu (26/3).
Lanjutnya, setelah adanya pelarangan import pakaian bekas, berangsur-angsur penjualan pakaian lokal mulai ada peningkatan. "Astungkara, kini setiap hari ada saja yang beli. Walaupun tidak banyak, setidaknya beberapa sudah ada yang laku," ujarnya.
Pedagang lainnya, Eko menilai dengan disetopnya import baju bekas bisa menumbuhkan kembali UMKM lokal. Namun demikian hal ini harus di barengi dengan kualitas yang memadai sehingga tidak mengecewakan pembeli. "Saatnya UMKM bisa bangkit lagi, tentu dengan tetap memperhatikan kualitas produk agar pakaian lokal semakin diburu pembeli," sambungnya. *esa
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali