-
5 Alasan Timnas Indonesia U-19 Bakal Hancurkan Thailand di Piala AFF U-19 2022, Nomor 1 Keuntungan Jadi Tuan Rumah
57 menit lalu -
Timnas Indonesia U-19 Naik ke Posisi Puncak Klasemen Sementara Grup A Piala AFF U-19 2022 di Matchday Ketiga, Ini 2 Syaratnya!
58 menit lalu -
Piala AFF U-19 2022: Timnas Indonesia U-19 Harus Waspadai Pemain Thailand Satu Ini
53 menit lalu -
Gerindra Umumkan Capres di Rapimnas
58 menit lalu -
Harga Emas Hari Ini Jatuh Menukik, Ambyar ke Posisi Terendah
59 menit lalu -
Jadwal Kegiatan Pesta Kesenian Bali PKB XLIV 2022, Rabu, 6 Juli 2022
48 menit lalu -
Dua Pemotor Tabrakan, 1 Tewas, 1 Luka-luka
57 menit lalu -
Badung Siap Sukseskan Pelaksanaan KTT G-20
59 menit lalu -
Ajak Gabung KIB, PPP: Demokrat Jangan Patah Harapan
56 menit lalu -
Tiga Pejabat Pemenang Lelang Terbuka di Tabanan Dilantik
18 menit lalu -
Boni Hargens: Pilpres 2024 Diwarnai Politik Identitas Agama
43 menit lalu -
Penembakan Chicago, Pelaku Rencanakan Serangan Selama Berminggu-minggu dan Menyamar Jadi Wanita
53 menit lalu
Pengamat Minta Dugaan Pengaturan Lelang di PHR Diusut

GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menyayangkan munculnya isu dugaan pengaturan tender pengadaan 700 unit kendaraan mobil di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Fernando mengatakan, segala bentuk tender seharusnya mengedepankan profesionalisme, terutama menentukan siapa yang akan menjadi pemenang.
"Ada dugaan pengaturan tender dilakukan di kediaman anggota-anggota Komisi VII DPR RI Bidang Migas," ujar Fernando kepada GenPI.co, Sabtu (28/5).
Fernando mengatakan dugaan persekongkolan tersebut sangat bertentangan dengan core value akhlak yang diusung menteri BUMN.
Padahal, menurutnya, cove value akhlak bisa membantu membenahi dan membangun perusahaan pelat merah berkembang.
"Sebaiknya Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan agar tidak ada pihak-pihak yang merugikan perusahaan pelat merah," tuturnya.
Fernando mengatakan kalau terbukti melakukan persekongkolan, sebaiknya Erick mencopot Jafee A Suardin dari dirut PT Pertamina Hulu Rokan.
"Selain itu, KPK atau Kejaksaan Agung perlu melakukan pendalaman informasi atas adanya dugaan nepotisme dalam penentuan pemenang tender," kata Fernando.
Dirinya berharap pihak berwenang tidak membiarkan pihak-pihak tertentu seenaknya mengatur pemenang tender.
Sebab menurut Fernando, segala sesuatu yang bersumber dari keuangan negara harus mengedepankan profesionalitas.(*)
Video populer saat ini: