-
Ada Aturan Baru di Cabor Sepakbola SEA Games 2023, Indra Sjafri Harus Putar Otak Siapkan Timnas Indonesia U-23
54 menit lalu -
Hasil Liga Futsal Profesional 2022-2023: Sempat Tertinggal, Bintang Timur Surabaya Comeback Sikat Kancil WHW 4-3!
57 menit lalu -
Menko Airlangga: KEK Kura-Kura Bali Serap Investasi Rp 104,4 Triliun & 100 Ribu Tenaga Kerja
54 menit lalu -
2 Dekade Absen, Ford Kembali ke F1 Bersama Red Bull
51 menit lalu -
Konser Dewa 19, Ahmad Dhani Cs Ucapkan Terima Kasih untuk Iriana Jokowi dan Prabowo
50 menit lalu -
Paulo Victor Digadang-gadang Pulih Saat Persebaya Hadapi PSIS
56 menit lalu -
Ingat! Penjual Beras Bulog di Atas Harga Rp9.400/Kg Bakal Kena Sanksi
51 menit lalu -
Harga Minyak Dunia Diprediksi Turun, Apa Pemicunya?
44 menit lalu -
Hadiri Konser Dewa 19, Prabowo Larut dalam Lagu Roman Picisan
53 menit lalu -
Moeldoko: Festival Cap Go Meh Singkawang Harus menjadi Perhatian Dunia Internasional
35 menit lalu -
GDPS Umumkan Barang Temuan Penumpang di Kabin Pesawat Selama 2022, Jumlahnya, Wow!
20 menit lalu -
TikTok Mendapat Sorotan dari Pelaku Industri Musik Dunia
36 menit lalu
Pengamat Beber Keuntungan Jika Gerindra dan PKS Rujuk

GenPI.co - Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai PKS berpotensi rujuk dengan Partai Gerindra lantaran masih memiliki kedekatan emosional.
Dengan demikian, dirinya menilai kedua parpol tersebut tidak akan kesulitan dalam mendorong calon yang akan maju pada Pilpres 2024.
"PKS dan Partai Gerindra sudah lama membangun hubungan, secara emosional tentu lebih mudah bersatu dari pada dengan parpol baru," ujar Arifki kepada GenPI.co, Selasa (6/12).
Menurutnya, kedua parpol tersebut sudah memiliki mental yang kuat lantaran sudah mengalami kekalahan 2 kali dan cukup siap memenangkan Pilpres 2024.
"Basis pemilih kedua partai itu lebih mudah diukur karena beberapa kali melakukan eskperimen politik untuk menjalin koalisi," tuturnya.
Selain itu, menurutnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra butuh mesin partai yang solid dan kuat.
"Secara politik, harus diakui bahwa PKS merupakan salah satu parpol dengan mesin politik yang kuat sama seperti PDIP," ucap Arifki.
Akan tetapi, Arifki menilai pilihan politik Prabowo yang tidak menjadi bagian dari PKS juga menjadi eksperimen politik Partai Gerindra.
"Untuk mencari tahu bagaimana dalam Pilpres 2024 nanti. Apakah Prabowo lebih beruntung berkoalisi dengan partai lain?" ujar Arifki.
Meski demikian, menurut Arifki, posisi Prabowo bisa kuat pada Pilpres 2014 dan 2019 lantaran PKS punya mesin politik yang membantu Prabowo di level bawah. (*)
Jangan lewatkan video populer ini: