-
Persebaya Surabaya Menggila di Putaran Kedua Liga 1 2022-2023, Aji Santoso Senang Bukan Main
56 menit lalu -
Berlaku Hari Ini, B35 Dipastikan Tak Ganggu Pasokan Minyak Goreng
57 menit lalu -
3 Jembatan di Bangka Belitung Selesai Dibangun, Pemerintah Harapkan Perekonomian Meningkat
49 menit lalu -
Witan Sulaeman Curhat
29 menit lalu -
Penerbangan Carter ke China Bertambah
19 menit lalu -
Ibu Tega Lempar Anaknya dari Dalam Mobil hingga Terluka
56 menit lalu -
Plafon SDN 2 Padangsambian Jebol, Murid Belajar Daring
49 menit lalu -
Usia 35, Spasojevic Belum Berpikir Pensiun
37 menit lalu -
Cerita Ita Rahmah Kerasukan di Lokasi Syuting, Iih Seram
57 menit lalu -
Pantai Jerman Diserbu Sampah Kiriman
19 menit lalu -
Ganjar Gagas Turnamen Antarsuporter
36 menit lalu -
Witan Sulaeman Gabung Persija
35 menit lalu
Penembakan Massal Tewaskan 10 Orang, Pelaku Mengaku Bersalah Atas Pembunuhan dan Terorisme Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

NEW YORK - Seorang pria bersenjata kulit putih yang menembak dan membunuh 10 orang dalam serangan penembakan massal bermotif rasial di Buffalo, New York, telah mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan dan terorisme.
Pengakuan itu berarti dia akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. New York tidak memiliki hukuman mati.
Pembunuh berusia 19 tahun itu awalnya mengaku tidak bersalah atas tuduhan negara pada Juni lalu.
"Saya mengerti ini adalah peristiwa penting dan sangat emosional," kata Hakim Susan Eagan di pengadilan pada Senin (27/11/2022), dikutip BBC.
Hakim menyebutkan nama setiap korban dan bertanya kepada pria bersenjata itu apakah dia membunuh mereka karena ras mereka. Dia menunjukkan sedikit emosi saat dia berkata "ya" untuk setiap tuduhan.
Baca juga: Jaksa Penuntut: Terlalu Dini Spekulasi Motif Penembakan di Supermaket yang Tewaskan 10 Orang
Tuduhan tersebut meliputi pembunuhan tingkat pertama, pembunuhan sebagai kejahatan rasial, dan terorisme domestik yang dimotivasi oleh kebencian.
Pria bersenjata itu juga menghadapi berbagai dakwaan federal atas penembakan yang terjadi pada 14 Mei lalu, yang dapat dihukum dengan hukuman mati.
Serangan itu terjadi setelah pria bersenjata itu berkendara lebih dari 320 km (200 mil) melintasi negara bagian ke lingkungan yang didominasi orang kulit hitam di Buffalo, kota terbesar kedua di New York.